Serba serbi

Tesla Siap Bangun Pabrik Mobil Listrik di India, Indonesia Batal?

Teknologi

18 Februari 2021 11:45 WIB

Tesla Inc telah mendekati kesepakatan untuk memproduksi kendaraan listrik di India (Dok. Istimewa)

Solotrust.com - Tesla Inc telah mendekati kesepakatan untuk memproduksi kendaraan listrik di India. Langkah ini membuka peluang pertumbuhan baru setelah menyiapkan produksi di Tiongkok.

Menurut pejabat setempat, Tesla telah memilih Karnataka, sebuah negara bagian Selatan dengan ibu kota Bangalore untuk pabrik pertamanya. Produsen mobil milik Elon Musk telah bernegosiasi dengan pejabat lokal selama enam bulan dan secara aktif mempertimbangkan perakitan mobil di pinggiran Kota Bangalore.



Tesla saat ini tengah melakukan uji tuntas untuk real estate perkantoran di wilayah tersebut dan berencana mendirikan fasilitas R&D. Tesla cenderung berfokus pada Bangalore karena akan menjadi pusat kendaraan listrik dan manufaktur dirgantara. Raksasa mobil listrik ini telah memasukkan unit India dan kantor terdaftar di pusat Kota Bangalore.

Chief Executive Officer Elon Musk memastikan Tesla akan memasuki India pada Januari setelah berbulan-bulan menjadi spekulasi. Orang terkaya dunia itu mencuit di Twitter, "seperti yang dijanjikan".

Postingan Elon Musk ini sebagai respons atas pernyataan di sebuah blog menyebut Tesla sedang dalam proses pembicaraan dengan beberapa negara bagian India untuk membuka kantor, showroom, pusat penelitian dan pengembangan, dan mungkin sebuah pabrik.

Kepastian Tesla berinvestasi di India telah menimbulkan euforia penduduk setempat. Terlepas dari hype, penetrasi produsen mobil itu ke Negeri Hindustan bisa jadi akan menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, India belum meluncurkan acara sambutan untuk EV seperti tetangganya, Tiongkok, tempat Tesla membangun pabrik pertamanya di luar Amerika Serikat (AS) di mana saat ini mendominasi penjualan EV premium.

Menurut BloombergNEF, EV menyumbang sekira lima persen dari penjualan mobil tahunan Tiongkok, sedangkan di India kurang dari satu persen.

“Mempertimbangkan harga Tesla, Elon Musk mungkin tidak akan bisa menjual EV ke sebagian besar populasi di negara berkembang,” kata Direktur Riset Senior Gartner Inc, Pedro Pacheco.

“Namun, melihat pada ukuran populasi dan potensi pertumbuhan ekonomi, Tesla mungkin akan menargetkan sekelompok individu kaya yang tumbuh cepat, sebanding dengan apa yang kita lihat di banyak negara maju,” pungkasnya, dilansir dari Bloomberg, Kamis (18/02/2021).

Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Indonesia (Kemenko Marves), menyatakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah berdiskusi dengan Elon Musk. Hasil pembicaraan keduanya, miliarder Tesla itu berencana mengirimkan timnya ke Indonesia pada Januari 2021 untuk melakukan penjajakan peluang kerja sama.

Salah satu opsi yang akan dibahas adalah membangun pabrik di Jawa Tengah. Seperti diketahui, Indonesia punya banyak sumber daya tembaga, nikel, dan timah. Ini memungkinkan Negeri Zamrud Khatulistiwa menjadi produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia.

"Nikel adalah tantangan terbesar untuk baterai bervolume tinggi dan jarak jauh. Australia dan Kanada melakukannya dengan cukup baik. Produksi nikel AS secara objektif sangat timpang. Indonesia luar biasa!" ungkap Elon Musk di Twitter, dikutip dari BBC, Senin (14/12/2020). (and)

(redaksi)

Berita Terkait

Berita Lainnya