Hard News

Waduk Pidekso Wonogiri Dirancang Tahan Gempa Hingga 8 SR

Jateng & DIY

18 Februari 2021 20:33 WIB

Waduk Pidekso dibangun di wilayah Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri (Dok. Istimewa/jatengprov.go.id)

WONOGIRI, solotrust.com – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo mengklaim Waduk Pidekso dibangun di wilayah Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri, dirancang tahan gempa hingga kekuatan delapan skala Richter (SR). Waduk juga tahan terhadap berbagai bencana.

Hal itu disampaikan Kasi Bendungan BBWS Bengawan Solo, Khoirul Murod pekan ini. Menurutnya, konstruksi bendungan sudah didesain dan diperhitungkan untuk menahan kondisi yang bisa memicu terjadinya bencana dan diperkirakan mampu bertahan hingga 50 tahun.



“Selain itu, bendungan tersebut juga dirancang dengan konstruksi yang mampu bertahan, meskipun diguncang gempa bumi hingga delapan SR. Apabila terjadi gempa bumi, petugas akan segera memeriksa apakah ada keretakan pada badan bendungan. Jika ada segera dilakukan perbaikan,” katanya, dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id, Kamis (18/02/2021).

Meski begitu, BBWS Bengawan Solo tetap menyusun Rencana Tindak Darurat (RTD) di Desa Pidekso. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa tak diinginkan.

Khoirul mengatakan ada beberapa kondisi dapat memicu terjadinya bencana di Bendungan Pidekso, antara lain hujan badai, gempa bumi, puting beliung, dan sabotase. Sebagai bentuk antisipasi dan kesiapsiagaan, masyarakat diminta ikut serta dalam mengamankan bendungan.

“Warga diminta melapor kepada petugas jika melihat hal-hal yang mencurigakan, seperti terjadinya rembesan atau amblesan pada tubuh bendungan dan naiknya air tanah. Masyarakat juga diharapkan untuk menjaga kebersihan lingkungan, mendukung penghijauan, dan tidak membuang sampah di sungai dan waduk,” imbuhnya.

Khoirul membeberkan, hingga akhir Desember 2020 lalu, progres pembangunan Waduk Pidekso sudah mencapai 80 persen. Ditargetkan, bendungan itu selesai pada 2021 ini. Waduk Pidekso dirancang supaya bisa mengaliri saluran irigasi untuk 1500 hektare lahan, menyuplai 300 liter per detik air baku, mereduksi banjir 261,2 m3 per detik, serta konservasi tanah dan kawasan pariwisata.

(redaksi)