Pend & Budaya

Pentaskan Senja dengan Dua Kelelawar, Teater EKS Surakarta Angkat Keteguhan Hati Wanita

Pend & Budaya

27 Februari 2021 16:31 WIB

Pentas Teater EKS Surakarta dengan naskah Senja dengan Dua Kelelawar karya Kirdjomulyo sutradara Turah Hananto

Solotrust.com - Teater EKS Surakarta menyajikan pementasan drama realis 'Senja dengan Dua Kelelawar' karya Kirdjomulyo dengan sutradara Turah Hananto di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah, Selasa dan Rabu (23-24/02/2021) malam.

Pementasan yang prosesnya sempat tertunda beberapa kali karena kesibukan para anggotanya, dimulai dengan suara pengumuman tentang informasi pementasan yang akan berlangsung dan pendukung karya, layaknya pengumuman di sebuah stasiun.



Setelah pintu dibuka, para penonton diminta masuk ke Teater Arena dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Selain harus menggunakan masker, penonton juga diwajibkan mencuci tangan dan menjaga jarak saat mengantre masuk. Tempat duduk pun dibuat berjarak.

Sesaat kemudian, penonton duduk dan menantikan pertunjukan dimulai. Suara musik mengawali pertunjukan berlangsung. Seorang lelaki tua bernama Marsudi dimainkan dengan apik oleh aktor kawakan Kota Solo, Yustinus Popo tengah bernyanyi, lalu menghampiri anaknya, Ismiyati (Erlin Anggraini).

Cerita kemudian bergulir. Ismiyati yang masih mencintai Suwarto (Eko Pethel), teman satu sekolahnya dahulu sudah mempunyai istri, Mursiwi (Nonne Rosalia), tetap bersikeras bisa mendapatkan hati Suwarto. Permasalahan kemudian menjadi rumit kala Mursiwi tertabrak kereta api.

Ismiyati pun diduga merencanakan pembunuhan itu. Tak disangka, ternyata pembunuhan dilakukan Sulaiman (Arsono Wiguno) akibat sakit hati kepada Mursiwi yang juga menjalin kasih dengan beberapa pria lain, termasuk dirinya.

Pementasan berlangsung sekira satu seperempat jam berlatar sebuah jalan di dekat stasiun kereta api. Pada setting artistik juga ditampilkan rel mati serta sebuah tembok dan tempat di mana warga sekitar sering berinteraksi di sana.

Pementasan Teater EKS Surakarta pada dua malam juga dihiasi musik indah, di antaranya karya Erros Djarot berjudul Sedap Malam, Maafkan Daku, dan Menembus Batas dibawakan Eko Yulianto dan kawan-kawan. Sementara para pemain dirias secara maksimal oleh Bambang Sugiarto untuk mendapatkan wajah baru sesuai peran karakter yang dimainkannya.

Yustinus Popo, salah satu pemain pada pentas dua malam itu menjelaskan tentang pendekatannya terhadap karakter Marsudi yang dimainkannya.

"Bagaimana saya mencari karakter itu? Ya saya mulai dari membaca naskah, membedah naskah, mengidentifikasi siapa ini Marsudi, mulai dari umurnya baik secara fisik, sosial dan psikologinya," jelas Popo yang juga pimpinan Teater EKS Surakarta, saat ditemui solotrust.com.

Sementara sutradara pertunjukan, Turah Hananto, mengatakan dirinya sengaja mengangkat naskah 'Senja dengan Dua Kelelawar' karya Kirdjomulyo karena ada keteguhan hati dari salah satu tokoh wanita dalam naskah.

"Karena ada keteguhan seorang wanita dalam menjalani hidup dan menentukan pilihan itulah, maka saya memilih naskah ini untuk dipentaskan," ungkapnya. (dd)

(redaksi)