Hard News

Kreteg Abang Diportal, Dishub Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Jateng & DIY

13 Januari 2018 14:40 WIB

Kepadatan arus lalu lintas di Jembatan Ngemplak, Sabtu (13/1/2018) siang. (solotrust-vin)

SOLO, solotrust.com  - Pasca jembatan Jl MW Maramis atau Kreteg Abang diportal, kepadatan arus lalu lintas terjadi di beberapa ruas jalan di Solo utara, salah satunya di Jembatan Ngemplak. Berdasar pantauan solotrust.com, Sabtu (13/1/2018), sebuah barikade telah dipasang di masing-masing sisi jembatan penghubung wilayah Bibis Wetan dan Bibis Kulon tersebut. Sehingga hanya satu jalur yang bisa dilintasi kendaraan roda dua.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surakarta Hari Prihatno menerangkan, pihaknya tengah menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas selama penutupan Jembatan Bibis tersebut. Sebelumnya, Pemkot Surakarta memutuskan untuk memasang portal di kedua sisi jembatan. Portal tersebut bakal membatasi akses pengendara, sehingga laju kerusakan jembatan bisa ditekan.



"Banyak laporan dari warga yang mengeluhkan kemacetan di sejumlah ruas jalan di sekitar jembatan, karena mobil tidak bisa lewat,” kata dia.

Menurut Hari, manajemen rekayasa lalu lintas diperlukan lantaran Jembatan Bibis menjadi salah satu jalur alternatif favorit pengendara.

"Terutama untuk menghindari kemacetan yang kerap terjadi di Jembatan Ngemplak. Roda empat atau lebih sudah tidak bisa melintasi jembatan. Hanya sepeda motor yang diizinkan lewat," tandas Hari.

Sementara, Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Surakarta Sriyanto mengatakan, kondisi jembatan yang kerap disebut Kreteg Abang itu sudah tidak mampu menahan beban kendaraan berat. Sejak enam bulan terakhir, pilar penyangga jembatan terus bergeser hingga menyebabkan badan jembatan miring.

Dikatakannya, salah satu pilar penyangga badan jembatan di sisi timur telah retak. Adapun lantai jembatan tidak rata, lantaran terimbas penurunan pondasi.

“Sekarang penurunannya berkisar 20 cm. Secara kasat mata pun sudah terlihat, bahwa jembatan ini riskan untuk dilintasi. Tapi karena Jembatan Bibis digunakan sebagai jalur alternatif dari Solo utara menuju Solo selatan, maka terpaksa masih dioperasikan meskipun hanya dibatasi untuk kendaraan roda dua,” papar Sriyanto.

(vin)

(way)