SOLO, solotrust.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengimbau agar pedagang Pasar Sangkrah menambah variasi dagangan mereka. Hal itu dimaksudkan guna mendukung pengembangan Pasar Sangkrah sebagai destinasi wisata di Solo.
"Jangan sampai pasarnya kumuh. Komoditasnya juga harus disesuaikan. Bila perlu divariasikan secara berkala," seru Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo saat peresmian Pasar Sangkrah, Selasa (16/1/2018).
Wali Kota biasa disapa Rudy ini menambahkan, Pemkot telah merancang Pasar Sangkrah sebagai destinasi wisata baru. Pasar itu bakal diintegrasikan dengan Stasiun Solo Kota yang menjadi salah satu titik pemberhentian kereta api (KA) wisata Jaladara dan Batara Kresna.
"Jaladara dan Batara Kresna selalu berhenti di Stasiun Solo Kota. Wisatawan yang menumpangi kereta tersebut bakal sering mampir ke sini. Jadi jangan sampai mereka kecewa, kok pasare semrawut," kata Rudy.
Dirinya berharap bangunan pasar makin bagus bisa diimbangi pendapatan pedagang semakin layak. Adapun bagi pedagang sepi pembeli, Rudy mengatakan agar tetap menyukuri rezeki didapat sekecil apapun.
"Bagi yang sudah mendapat kios jangan dipindahtangankan. Mencari nafkah itu proses, semua harus disyukuri," tutur dia.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Subagyo menambahkan Pemkot telah menata letak lokasi usaha pedagang sebaik mungkin. Terdapat 20 kios, 183 los komoditas kering, 40 los daging dan 36 lapak pedagang pelataran di dua lantai bangunan pasar. Zonasi pedagang diterapkan guna memudahkan pengunjung mencari barang-barang dibutuhkan.
"Di lantai dua dikhususkan bagi kios dan pedagang kuliner. Nantinya di lantai satu juga akan ditempatkan pedagang suvenir khas Solo," terang dia. (vin)
(and)