SOLO, solotrust.com - Pemerintah lagi-lagi melarang mudik nih, Gengs. Yup, itu artinya kamu yang saat ini sedang di perantauan harus memupus hasrat untuk bertemu keluarga lagi. Terkait larangan mudik ini, pemerintah Kota (Pemkot) Solo pun telah mengambil sejumlah kebijakan.
Salah satunya, yakni menambah lokasi karantina pemudik nekat pada momen Lebaran 2021. Sebelumnya, Pemkot Solo hanya menyediakan Solo Techno Park (STP) sebagai tempat karantina pemudik nekat dengan kapasitas 200 tempat tidur.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyebutkan, Ndalem Joyokusuman diputuskan menjadi lokasi karantina pemudik kedua setelah STP. Dengan kapasitas 60 tempat tidur, Ndalem Joyokusuman disiapkan untuk menampung pemudik nekat jika STP penuh.
"Kami optimalkan yang besar dulu. STP penuh, baru Ndalem Joyokusuman, tapi keduanya tetap sudah harus siap. Kami siapkan timnya dulu," ujarnya, Kamis (22/04/2021).
Teknis penempatan karantina pemudik nantinya akan ditentukan oleh hasil tes swab antigen yang diterapkan pada mereka. Jika tes swab menunjukkan hasil nonreaktif, pemudik akan dikirim ke STP untik menjalankan karantina selama lima hari.
"Kalau hasilnya reaktif, dibedakan menjadi dua, yaitu reaktif bergejala atau tidak bergejala. Kalau yang bergejala langsung dikirim ke RS Rujukan, termasuk RS lapangan milik TNI di Beteng Vastenburg. Kalau reaktif tidak bergejala, dikirim ke Asrama Haji Donohudan Boyolali," ungkap Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.
Skiring pemudik sendiri dilakukan di lima titik masuk Kota Solo dan dimulai 1 Mei 2021.
"Kita mulai lebih awal untuk antisipasi pemudik awal," tukas Kapolresta. (awa)
(end2021)