Serba serbi

Indra Penciuman Hilang Akibat Covid-19, Ini Saran Ahli

Kesehatan

24 April 2021 13:31 WIB

Para peneliti menyerukan agar orang-orang yang berjuang untuk mendapatkan kembali indra penciumannya setelah terpapar Covid-19 untuk menjalani terapi penciuman (Foto: BBC/Getty Images)

Solotrust.com - Para peneliti menyerukan agar orang-orang yang berjuang untuk mendapatkan kembali indra penciumannya setelah terpapar Covid-19 untuk menjalani terapi penciuman ketimbang diobati dengan steroid.

Ini adalah proses yang melibatkan mengendus bau berbeda selama beberapa bulan untuk melatih otak mengenali bau berbeda. Sekelompok pakar internasional mengatakan pelatihan penciuman ini terbilang cukup murah dan sederhana.



Kehilangan penciuman adalah salah satu gejala utama infeksi virus corona, bersamaan dengan demam dan batuk terus-menerus. Dalam kebanyakan kasus, hilangnya penciuman akan kembali relatif cepat setelah penyakit berlalu.

Namun, sekira satu dari lima orang melaporkan mereka masih mengalami masalah delapan pekan setelah jatuh sakit. Salah satu pengobatan telah diresepkan dokter adalah rangkaian obat yang dikenal sebagai kortikosteroid, yang menurunkan peradangan dalam tubuh dan sudah digunakan untuk mengobati kondisi seperti asma.

Prof Carl Philpott dari Fakultas Kedokteran Norwich University of East Anglia,yang merupakan bagian dari tim ahli internasional, mengatakan hanya ada sedikit bukti bahwa kortikosteroid akan membantu menghilangkan bau.

“Dan karena obat-obatan tersebut memiliki potensi efek samping yang merugikan, saran kami adalah obat tersebut tidak boleh diresepkan sebagai pengobatan untuk menghilangkan bau pascavirus,” katanya, dikutip dari BBC, Sabtu (24/04/2021).

"Untungnya, kebanyakan orang yang mengalami kehilangan bau akibat Covid-19 akan mendapatkan kembali indra penciumannya secara spontan," sambung dia.

Efek samping steroid termasuk retensi cairan, tekanan darah tinggi, dan masalah dengan perubahan suasana hati dan perilaku. Sebaliknya, dalam makalah yang diterbitkan di jurnal International Forum of Allergy & Rhinology, para peneliti menyarankan pelatihan penciuman.

Ini melibatkan mengendus empat hal yang memiliki bau khas, mudah dikenali, dan familier, misalnya, jeruk, mint, bawang putih, atau kopi dua kali sehari selama beberapa bulan.

Prof Philpott mengatakan penelitian menunjukkan 90 persen orang indra penciumannya pulih sepenuhnya setelah enam bulan. Jika tidak kembali, katanya, pelatihan penciuman membantu melatih kembali jalur penciuman otak untuk mengenali bau berbeda.

"Ini bertujuan untuk membantu pemulihan berdasarkan neuroplastisitas, kemampuan otak untuk mengatur ulang dirinya sendiri untuk mengimbangi perubahan atau cedera," katanya. (and)

(end2021)