Hard News

Muncul 2 Klaster Keluarga, Dinkes: Boyolali Tetap Zona Oranye

Jateng & DIY

19 Mei 2021 15:31 WIB

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina (Dok. solotrust.com/jaka)

BOYOLALI, solotrust.com – Pascaperayaan Idul Fitri 2021, angka Covid-19 di Kabupaten Boyolali masih dalam kondisi stabil. Hal ini menunjukkan Boyolali mampu mengendalikan kasus Covid-19, meski terdapat masyarakat mudik.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina kepada wartawan, Rabu (19/05/2021). Disebutkan, angka terkonfirmasi positif Covid-19 sampai dengan hari ini mencapai 7.289 dengan kasus aktif sebanyak 165. Adapun dari 165 kasus itu, sebanyak 57 orang dirawat dan 108 orang sisanya melaksanakan isolasi mandiri.



“Ada klaster keluarga itu dua, dari Desa Sindon, Kecamatan Ngemplak sebanyak tujuh orang. Dari Desa Mojolegi di Kecamatan Teras jumlahnya ada delapan, kemudian klaster tilikan dari Desa Garangan, Kecamatan Wonosamodro yang masih aktif jumlahnya ada 49, kemudian satu lagi klaster kebaktian di Desa Sidomulyo, Ampel jumlahnya ada 17,” terang Ratri S Survivalina.

Lina, sapaan akrab Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali mengungkapkan, presentase angka kesembuhan di Boyolali sebesar 93,8 persen, sedangkan presentase angka kematian sebesar 3,9 persen. Sementara skoring indeks kesehatan masyarakat berada di angka 2,47 yang berada di zona risiko sedang atau zona oranye.

Disinggung mengenai libur Lebaran, Lina mengungkapkan, Dinkes Boyolali telah bekerja sama dengan Kepolisian Resort (Polres) Boyolali melaksanakan pemeriksaan swab antigen di tujuh posko. Sampai dengan hari ini, telah dilakukan 500 pemeriksaan swab antigen dan didapati lima orang teridentifikasi positif Covid-19.

Satu orang berasal dari Kecamatan Nogosari dan telah melakukan isolasi mandiri, empat orang lainnya adalah pemudik dari Tangerang yang berasal dari Desa Metuk; Kecamatan Mojosongo yang juga melaksanakan isolasi mandiri. 500 orang yang telah diperiksa itu bukan hanya diberlakukan bagi pemudik, namun semua pelaku perjalanan yang melewati pos penyekatan.

“Pelaku perjalanan yang dicurigai, kebetulan juga terjaring untuk penyekatan, mereka langsung dilakukan pemeriksaan swab,” kata Lina.

Pihaknya menambahkan, kerja sama dengan Polres Boyolali masih dilanjutkan hingga Senin (24/05/2021) mendatang untuk melaksanakan pemantauan arus balik pemudik. Terkait arus balik ini, pos yang dipergunakan ada tiga, yakni di wilayah Ampel, Bangak, dan Rest Area B.

Sebagai tambahan informasi, warga masyarakat Boyolali yang sudah mendapatkan vaksin jenis Sinovac sejumlah 37.018 orang untuk dosis pertama dan 30.949 orang untuk dosis kedua. Selanjutnya untuk jenis AstraZeneca sebanyak 6.460 orang.

“Ke depan akan ada program namanya vaksin gotong royong, cuma sampai saat ini vaksin gotong royong ini di wilayah Boyolali belum ada inisiasi dari perusahaan-perusahaan. Kami masih menunggu, tapi di pusat ini sudah mulai dilaksanakan vaksinasi gotong royong,” pungkasnya. (jaka)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya