SOLO, solotrust.com - Solotrusters, ada gebrakan anyar dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Yup, sang kepala daerah milenial pengin banget mengerek length of stay atau lama menginap tamu di hotel-hotel Kota Solo yang masih rendah selama ini.
Di hadapan media, ia mengaku pengin meningkatkan durasi menginap wisatawan di Kota Bengawan, di antaranya dengan menggenjot penyelenggaraan kegiatan dan pembentukan Badan Promosi Pariwisata Kota Solo.
Untuk diketahui Gengs, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada Maret 2021 rata-rata lama menginap tamu domestik di hotel 1,37 malam dan tamu asing 1,99 malam. Sebelumnya pada Februari 2021, rerata lama menginap tamu domestik hanya 1,32 malam dan tamu asing 1,84 malam.
"Dari dulu length of stay di Solo sangat rendah. Jadi orang ke Solo cuma mampir makan, habis itu nginepnya di Jogja. Sudah tidak bisa lagi seperti itu. Kita pastikan orang betah di sini. Nginep sehari, dua hari, atau tiga hari di Kota Solo. Ini nanti jadi PR ke depan," tuturnya, usai pembentukan Badan Promosi Pariwisata Solo, Rabu (19/05/2021).
Adapun guna meningkatkan lama menginap tamu di Kota Solo, pihaknya akan fokus pada Sport Tourism dan Wellness Tourism. Keduanya merupakan sektor baru di dunia pariwisata dan harus dikembangkan.
Menurut Gibran, sport tourism dan wellness tourism di Solo berpotensi dikembangkan karena terdapat banyak venue olah raga. Terlebih beberapa waktu lalu pihaknya terhitung sukses menjadi tuan rumah Piala Menpora.
"Yang namanya Sport Tourism itu kan jalannya nggak sehari-dua hari, tapi seminggu-dua minggu. Yang mau kita genjot itu seperti Piala Menpora kan satu tim banyak sekali krunya. Apalagi venue-venue di Kota Solo banyak sekali. Harus kita genjot terus," ujarnya.
Sementara untuk mengarah ke sana, kesiapan sarana dan prasarana, antara lain destinasi wisata, hotel, dan resto harus mengetatkan protokol kesehatan, sudah bersertifikat CHSE, bahkan para pelaku industri wisata yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) sudah vaksin semua.
Kendati demikian, pihaknya ogah terburu-buru untuk langsung menggeber serangkaian kegiatan, mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19. Kata Gibran, masalah ekonomi dan masalah kesehatan hendaknya berjalan secara paralel.
"Yang jelas ini kita pastikan dulu Solo aman, tidak ada lonjakan angka Covid-19. Zona hijau harus kita pastikan, habis itu baru kita bisa genjot untuk event-event pariwisatanya. Saya yakin di Kota Solo ini masih banyak yang bisa kita kembangkan. Budaya kan pasti jadi prioritas ya," paparnya.
Gibran juga akan memfokuskan pengembangan dua titik sebagai daya tarik untuk menggaet wisatawan, yakni Jalan Gatot Subroto dan Balekambang. Pihaknya mengaku saat ini sedang proses merancang detail engineering design (DED) untuk kedua titik tersebut. Dengan target pengembangan bisa selesai sekitar 2022-2023.
Kita doakan ya Solotrusters, semoga program-program pemerintah Kota (Pemkot) berjalan lancar dan membuat Solo makin moncer. (rum)
(and_)