Hard News

Temuan Kasus Covid 19 dan TBC di Sukoharjo Turun, Dinkes Berdayakan Kader untuk Kunjungan Rumah

Jateng & DIY

22 Mei 2021 09:45 WIB

Ilustrasi.

SUKOHARJO, solotrust.com- Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo mencatat, angkat temuan kasus covid 19 di Sukoharjo menurun drastis. Tidak hanya itu, penurunan kasus juga terjadi pada penyakit TBC. Alhasil Dinkes akan semakin gencar memperdayakan kader untuk aktif melakukan kunjungan pada warga.

“Di Kabupaten Sukoharjo, penemuan kasus TB pada Tahun 2020 hanya sejumlah 509 kasus dari target 1.980 kasus atau baru tercapai sebesar 25,7 %, masih jauh  dari target yaitu 70 %,”  Jelas Kabid Pencegahan Penularan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, Bejo Raharjo.



Penemuan tersebut turun dibandingkan tahun 2019, yaitu ditemukan sejumlah 744 kasus dari target 1.889 kasus (39,4%). Disampaikan Bejo, penemuan kasus Tuberkulosis sebenarnya mengalami trend peningkatan dalam 5 tahun terakhir, namun mengalami penurunan pada Tahun 2020 seiring  dengan adanya Covid-19 di awal Maret 2020.

Ia menjelaskan, seiring dengan masih terjadinya pandemi, dimana masyarakat enggan datang ke pelayanan kesehatan, maka dipandang perlu untuk penemuan aktif-masif berbasis keluarga dengan melakukan kunjungan rumah ke penderita yang didiagnosa Tuberkulosis dan tetangga sekitar yang merupakan kontak erat dari penderita Tuberkulosis tersebut, dengan melibatkan masyarakat dalam hal ini diwakili oleh kader.

“Kunjungan rumah dilakukan secara terpadu dengan Jogo Tonggo untuk melihat permasalahan kesehatan di rumah tersebut, adanya kontak erat Covid-19, ibu hamil, ibu menyusui, kelengkapan imunisasi, gizi dan lain-lain,”jelas Bejo.

Agar kunjungan rumah berjalan dengan efektif dan effisien, maka perlu didukung penentuan desa dan sasaran yang akan dikunjungi secara akurat. Oleh karena itu Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo berupa membangun strategi dan meningkatkan kinerja organisasi dalam menangani isu strategis tersebut di atas, berupa Program Pemberdayaan Masyarakat.

Hal itu diwujudkan melalui program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit TBC dengan judul “Serasa Muda (Sesarengan Nemu Dahak) Berbasis Sistem Informasi Tuberkulosis di Kabupaten Sukoharjo”.

Bejo mengatakan, sebagai tindak lanjut dari program itu dilaksanakan dengan beberapa kegiatan, diantaranya dengan embentukan Tim Kerja Effektif, FGD Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan dan Penyakit TBC,  Penyusunan Sistem Informasi Tuberkulosis , Sosialisasi  Serasa Muda (Sesarengan Nemu Dahak)  Berbasis Sistem Informasi Tuberkulosis di Kabupaten Sukoharjo, Pelatihan Kunjungan Rumah Bagi Kader dengan Protokol Kesehatan, Pelatihan Sistem Informasi TBC bagi petugas P2 TBC Puskesmas serta Monitoring dan Evaluasi.

“Kegiatan pemberdayaan masyarakat melibatkan Yayasan Mentari Sehat Indonesia Cabang Sukoharjo, diawali dengan penandatangan naskah kerjasama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo dengan Yayasan Mentari Sehat Indonesia Cabang Sukoharjo pada tanggal 5 April 2021,”imbuhnya. (nas)

(wd)