JAKARTA, solotrust.com - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai menggulirkan vaksinasi tahap ketiga sebagai bagian dari upaya mempercepat tahapan vaksinasi guna melindungi masyarakat dari pandemi Covid-19. Bertujuan mencapai kekebalan komunal (herd immunity), pemerintah menargetkan pelaksanaan vaksinasi terhadap sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia.
“Kita memulai tahap ketiga vaksinasi, yaitu vaksinasi untuk masyarakat umum di daerah rentan,” kata Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono dalam keterangan persnya usai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Penanganan Pandemi Covid-19, dipimpin Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Senin (24/05/2021) di Jakarta, dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id.
Guliran vaksinasi tahap ketiga ini, ujar Dante Saksono Harbuwono, juga merupakan bagian dari upaya mempercepat laju vaksinasi dengan target 1 juta dosis dalam satu hari.
“Vaksinasi yang sekarang ini pascalebaran itu akan kita tingkatkan. Kita pernah mencapai 500 ribu suntikan per hari, mudah-mudahan kita bisa mencapai 1 juta suntikan per hari pada waktu yang dekat ini dengan berbagai macam upaya,” ujarnya.
Upaya lain yang telah dilakukan adalah dengan penyederhanaan alur pelaksanaan vaksinasi yang tadinya terdiri atas empat meja menjadi dua meja. Selain itu, terdapat pula program vaksinasi Gotong Royong yang telah digulirkan beberapa waktu lalu.
Dalam keterangan persnya, Dante Saksono Harbuwono juga memaparkan tentang peningkatan kasus yang diprediksi terjadi pascalibur Lebaran 2021, dipengaruhi tingginya mobilitas penduduk dan adanya mutasi virus corona.
“Kita bisa melihat bahwa pada empat hari terakhir, maka kasus peningkatan kasus baru itu mencapai di atas lima ribu. Ini menunjukkan bahwa mobilisasi yang terjadi pascalebaran dan Ramadan itu sudah mulai terlihat minggu ini. Jadi, kalkulasi prediksi yang kita lakukan mungkin akan mencapai peningkatannya sampai pertengahan Juni yang akan datang,” ujarnya.
Terkait mutasi virus, Dante Saksono Harbuwono memaparkan, pihaknya telah mendeteksi keberadaan variant of concern virus corona yang berasal dari India, Afrika, dan Inggris. Saat ini telah teridentifikasi sebanyak 54 kasus, di mana 35 kasus berasal dari migran atau luar Indonesia, sedangkan 19 kasus berasal dari penularan di dalam negeri.
“Jadi sudah ada kontak internal, sudah ada penyebaran secara internal dari variant of concern tersebut,” ujarnya.
Wamenkes pun meminta masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan guna menghadapi potensi peningkatan kasus Covid-19.
(and_)