Hard News

Warga Sipil Papua Lawan Teroris KKB Dengan Senjata Tradisional

Hukum dan Kriminal

31 Mei 2021 15:17 WIB

Barang bukti yang diamankan Satgas Operasi Nemangkawi dalam sebuah Honai milik Lesmin Waker. (Foto: Dok. Satgas Ops Nemangkawi)

PAPUA, solotrust.com - Aksi brutal oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua sangat meresahkan. Target aksi keji mereka tidak hanya aparan keamanan, anggota TNI/Polri namun juga warga sipil.

Seolah tak gentar menghadapi aksi teror KKB, warga Papua pun turut berupaya menghentikan aksi KKB.



Seperti yang dilakukan warga Distrik Oksamol, Papua. Mereka mengecam kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang telah menewaskan Briptu Mario Sanoi, Jumat (28/5).

Danton Linmas Distrik Oksamol, Ansel, menegaskan warga telah menyatakan penolakan mereka terhadap KKB masuk ke wilayahnya. Mereka juga mengancam melawan KKB menggunakan senjata tradisional bila memaksa masuk ke lingkungannya.

"Kami masyarakat distrik Oksamol marah atas kejadian tersebut, sehingga kami berkumpul lalu dengan menggunakan senjata tradisional, kami mengejar pelaku pembunuh yang masih berada tidak jauh dari kampung kami. Kami sempat ditembaki oleh mereka namun kami tetap maju untuk mengejar mereka" kata Ansel dikutip dari kumparan, Senin (31/5).

Warga juga secara tegas menolak kehadiran organisasi Papua New Guinea (PNG).

“Kami pernah perang suku dengan masyarakat negara tetangga kami yaitu Papua New Guinea (PNG) yang mana mereka mengeklaim bahwa wilayah tempat tinggal kami adalah bagian dari negara PNG,” ujar Ansel.

Ansel menegaskan warga Distrik Oksamul tak ada yang terlibat dan menjadi anggota KKB. Untuk itu, warga menolak kehadiran KKB.

"Saya yakin para pelaku adalah kelompok teroris Papua wilayah Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo. Mereka ini bukan masyarakat asli Oksamol melainkan mereka adalah masyarakat dari luar Oksamol yang masuk untuk mengacaukan kami di distrik Oksamol,” tandasnya

(zend)