SOLO, solotrust.com – Solo Art and Craft kembali hadir sebagai upaya membangkitkan roda ekonomi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Acara ini berlangsung di atrium Solo Paragon Mall mulai 1 hingga 6 Juni 2020.
Diungkapkan penyelenggara acara, Sumartoyo, pameran produk UMKM ini telah dilaksanakan sebanyak enam kali dengan konsep serupa.
“Kegiatan ini dimulai sejak Bulan Desember kemarin, kemudian Bulan Maret ada event lagi, Ramadan dua kali, masuk Lebaran event lagi. Ini event yang keenam,” jelasnya, saat ditemui di lokasi pameran.
Sebanyak 36 stan turut meramaikan pameran selama enam hari itu. Adapun pesertanya tidak hanya berasal dari Soloraya, namun ada pula dari kota sekitar, seperti Yogyakarta, Semarang, dan Pekalongan.
Sementara untuk mengikuti acara ini, peserta diharuskan mendaftar, baik secara mandiri maupun melalui dinas yang menaunginya, seperti Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disdagnakerkop UKM) Karanganyar.
Lebih lanjut Sumartoyo mengatakan, tujuan diselenggarakannya acara ini adalah sebagai wadah untuk saling berbagi cerita mengenai kondisi usaha selama pandemi. Selain itu, juga untuk membantu pemasaran produk UMKM agar kegiatan produksi dapat terus berjalan. Ia berharap acara ini dapat meningkatkan antusiasme masyarakat terhadap produk UMKM.
“Harapannya masyarakat secara umum berbondong ke sini tetap dengan protokol kesehatan, tetap memakai masker dan jaga jarak,” ungkapnya.
Salah satu peserta asal Colomadu, Risna, mengaku dampak recovery seperti tema yang diusung benar-benar dirasakan.
“Kami agak lumayan ya, tanggal 1 sampai 3 ini. Mungkin karena dari ASN (Aparatur Sipil Negara) pada cuti, jadi banyak yang ke mal, belanja-belanja. Lumayan daripada kemarin waktu puasa sama Lebaran malah sepi,” paparnya, saat ditemui di stan tas anyamannya.
Risna juga beberapa kali mengikuti acara serupa untuk memamerkan produknya. Menurut dia, biaya pendaftaran di acara kali ini lebih rendah jika dibandingkan pameran menjelang Lebaran lalu.
“Sekitar Rp1,5 juta sampai Rp2 juta bergantung tenant sama season. Kalau mau Lebaran naik, kalau sekarang Rp2 juta ke bawah,” terangnya.
Risna mengungkapkan jika pandemi sangat berdampak bagi keberlangsungan usahanya. Dia berharap kegiatan ini dapat mendongkrak pemasaran produk UMKM.
“Ya semoga UMKM sama perekonomian di Indonesia bisa pulih kembali,” pungkasnya. (Azmi/Azizah)
(redaksi)