Pend & Budaya

Tabur Bunga Keranda, Mahasiswa UNS Minta Jokowi Tindak Tegas Pelemahan KPK

Pend & Budaya

8 Juni 2021 00:17 WIB

Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) melakukan tabur bunga di atas keranda dalam aksi demonstrasi pelemahan KPK di boulevard kampus setempat, Senin (07/06/2021). (Dok. Istimewa/Lala Dila Pradini)

SOLO, solotrust.com - Sekira 80 mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar aksi demonstrasi di boulevard kampus setempat, Senin (07/06/2021). Aksi diadakan oleh Aliansi Semarak (Sebelas Maret Anti Korupsi) sebagai bentuk penyampaian harapan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk menindak tegas adanya upaya pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
 
"Tujuannya sebagai harapan kami agar Presiden Joko Widodo dan jajarannya menindak tegas adanya upaya-upaya terhadap pelemahan KPK, serta mengajak masyarakat yang lewat untuk sadar bahwa saat ini KPK sedang dilemahkan," jelas Humas Semarak, Rifki Hananto.
 
Penonaktifan 75 pegawai KPK dianggap merupakan upaya pelemahan KPK yang kurang ditindak tegas oleh pemerintah. Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dinilai sangat rasis karena menyinggung persoalan agama.
 
"Banyak sekali pejabat KPK senior berprestasi yang mengungkap banyak kasus korupsi justru malah dibinasakan dari dalam, berasal dari TWK yang di dalamnya sangat rasis," ungkap Alkis, mahasiswa FKIP yang mengikuti aksi turun jalan.
 
Aksi diawali dengan long march (jalan jauh) dari SPMB UNS sampai boulevard kampus setempat.
 
"Rangkaian acaranya mulai jam 03.00. Kami long march dari SPMB UNS sampai di sini (boulevard UNS) membawa keranda," kata Rifki.
 
Demonstrasi diwarnai aksi tabur bunga ke keranda sebagai simbol matinya KPK, dibinasakan pimpinannya. Dilanjutkan dengan acara mimbar bebas, tempat mahasiswa berekspresi dan ditutup orasi mengenai pengambilan sikap setelah aksi selesai.
 
"(Mimbar bebas) Bisa berorasi, berpuisi, atau bernyanyi kemudian diakhiri dengan pernyataan sikap yang diambil setelah aksi selesai," pungkas Rifki. (Lala Dila Pradini)

(redaksi)