Hard News

Membludak, Pemohon KIA Kolektif di Boyolali Dibatasi

Jateng & DIY

9 Februari 2018 16:36 WIB

Para pemohon KIA kolektif antre di depan pintu masuk Kantor Dinas Dukcapil Boyolali. (solotrust-art)

BOYOLALI, solotrust.com - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Boyolali terpaksa membatasi permohonan Kartu Identitas Anak (KIA) yang dilakukan secara kolektif. Akibatnya, terjadi antrean panjang tiap harinya.

Warga yang hendak mengurus KIA terpaksa mengantre sejak loket belum dibuka. Bahkan ada yang datang sejak pukul 04.00 untuk menghindari antrean panjang.



Sementara loket di Disdukcapil baru dibuka pukul 07.00. Mereka berharap bisa dilayani lebih awal mengingat pelayanan permohonan KIA hanya dibatasi maksimal tiga permohonan bagi satu pemohon kolektif.

“Jam empat pagi, mau mencarikan KIA untuk warga, saya kan Pak RT, mau mengolektifkan (KIA) warga, ternyata dibatasi tiga per hari,” kata salah satu pemohon kolektif KIA, Suyatman.

Sama halnya dengan Danti, pemohon lainnya. Dirinya mengaku sengaja datang pagi untuk mendapat antrean awal agar bisa melanjutkan aktivitas lainnya lagi. “Biar dapat antrean lebih awal, biar cepat pulang, bisa sekolah lagi,” kata Danti.

Di sisi lain, Kepala Dukcapil Boyolali Agus Santoso mengakui pihaknya terpaksa melakukan pembatasan bagi pemohon KIA yang dilakukan secara kolektif. Pembatasan dilakukan bertujuan untuk pemerataan.

“Kita punya blangko 8.300, pengadaannya 50.000. Lah ini yang permohonan juga 15 ribuan, ini yang sudah tercetak 6.000,” tutur Agus, saat ditemui di Kantor Dukcapil Boyolali, Jumat (9/2/2018).

Lanjutnya, jumlah pemohon dalam sehari bisa mencapai 250 hingga 300 pemohon. (art)

(way)

Berita Terkait

Berita Lainnya