KUDUS, solotrust.com - Kedelai merupakan bahan dasar pembuatan tempe dan tahu. Di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pekan ini harga jual kedelai impor mengalami penurunan. Selain itu, permintaan dari para pengusaha tahu dan tempe masih rendah lantaran belum ada peningkatan kapasitas produksi.
“Harga jualnya turun sudah sejak sepekan terakhir secara bertahap. Beruntung saat ini harganya turun hingga Rp900-an menjadi Rp9.850 per kilogram. Bahkan beberapa hari sebelumnya sempat turun menjadi Rp9.650 per kilogram, sebelum akhirnya naik menjadi Rp9.850 per kilogram,” kata Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus, Amar Ma’ruf dikutip dari Antara, Senin (05/07/2021).
Ia menduga, belum stabilnya permintaan kedelai impor dikarenakan kondisi pasar belum stabil dan daya beli konsumen rendah. Hal itu tak lepas dari adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang membuat banyak pelaku usaha kuliner belum bisa berjualan secara normal.
Stok kedelai impor di gudang mulai mengalami peningkatan menjadi 45 ton. Sebelumnya, stok kedelai hanya 30 ton saat permintaan konsumen mengalami penurunan dan membuat harga menjadi naik.
Jumlah pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Kudus diperkirakan mencapai 300 lebih, tersebar di sejumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Kudus, seperti Kecamatan Kota, Jekulo, Kaliwungu, Dawe, Bae, Gebog, Undaan, Mejobo, dan Jati. (zulfa)
(and_)