YOGYAKARTA, solotrust.com - Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara meminta masyarakat tak terjebak menyebarkan informasi yang kebenarannya diragukan. Pihaknya mengimbau masyarakat dapat memastikan dulu keakuratannya, jika ragu harus tabayun (melakukan konfirmasi-red).
"Jangan mau sebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya. Kalau ragu harus tabayun,” kata Rudiantara, di Yogyakarta, Sabtu (10/02/2018), saat menghadiri Deklarasi Indonesia Anti Hoaks.
Dalam siaran persnya, Rudiantara menyampaikan, secara agama dan sosial ekonomi, berperan menyebarkan informasi diragukan kebenarannya adalah perbuatan tak berguna dan berdosa. Begitu pula secara sosial dan ekonomi merupakan pembodohan publik dan pemborosan pulsa.
Lebih jauh dia mengungkapkan, maraknya penyebaran informasi tak jelas kebenarannya disebabkan mudahnya akses konten informasi di era digital saat ini. Oleh sebab itu, munculnya konten positif dan negatif di internet menjadi mulai sulit dibendung. Pemerintah sendiri terus berupaya menekan melalui sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat agar tidak ikut andil dalam penyebarannya.
Rudiantara menyebut beberapa ciri konten hoaks kerap muncul dalam platform teknologi digital seperti mengatasnamakan kelompok tertentu, menyampaikan kalimat 'dari kamar sebelah' serta perintah 'ayo viralkan'.
“Kalau ada yang begitu, amat mungkin itu hoaks, jangan di-forward,” serunya.
Rudiantara mengatakan, seharusnya teknologi digital dapat menjadi wadah aktualisasi positif guna kepentingan ilmu pengetahuan, promosi potensi pariwisata, kreativitas dan lainnya.
(and)