Hard News

Tak Terima Istrinya Dimakamkan Secara Prokes, Suami Ancam Nakes RSUD Ngipang Solo

Jateng & DIY

22 Juli 2021 16:55 WIB

Ilustrasi.

SOLO, solotrust.com-  Empat tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Ngipang, Solo menerima ancaman verbal dari seorang keluarga pasien, yang meninggal dunia akibat covid-19. Keluarga yang merupakan suami pasien meninggal dunia tersebut tidak terima jika jenazah istrinya dimakamkan secara prokes covid-19.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, kasus tersebut saat ini telah ditangani oleh pihak kepolisian. Kejadian berawal dari laporan masuk dari RSUD Ngipang, Solo terkait hal itu.



"Kami menerima laporan pukul 09.00 WIB. Terkait adanya pengancaman yang dilakukan oleh seorang suami setelah istrinya meninggal dunia karena covid-19. Suami menolak pemakaman dilakukan secara Prokes," paparnya, Kamis (22/7/2021).

Bahkan pelaku tidak menerima edukasi terkait prokes yang wajib dilakukan pada pasien meninggal dunia akibat covid-19. Kemudian terjadi pengancaman terhadap dua dokter spesialis, satu orang perawatan dan satu orang bidan RSUD Ngipang.

"Pengancaman ini sudah ada unsur pidana. Dan kami sudah meminta keterangan dari beberapa saksi termasuk pelaku yang melakukan pengancaman. Kami tetap akan memroses ini secara hukum. Kebijakan apa nanti yang akan diambil apakah para nakes akan memaafkan, proses hukum tetap berjalan. Ini sebagai pelajaran juga pada masyarakat bahwa tugas kami melindungi nakes yang berjibaku menangani pasien covid-19. Edukasi juga tentang pemakaman Prokes bagi pasien meninggal karena covid-19 adalah wajib," imbuhnya.

Sementara itu, Plt Direktur RSUD Ngipang, Solo, dr Niken Yuliani Untari membenarkan terjadinya pengancaman yang diperoleh nakesnya tersebut. Namun demikian, dirinya menegaskan tidak terjadi pemukulan.

"Tidak ada pemukulan. Tapi intimidasi secara verbal. Berawal dari keluarga pasien yang menolak pemakaman secara prokes. Dan kami sudah mengantar jenazah ke rumah duka. Dan kalau sudah keluar dari RS, tanggung jawab sudah tidak ada di kami namun ke wilayah masing-masing," terangnya.

Sebelum meninggal dunia, pasien diketahui telah dirawat di RSUD tersebut selama empat hari. (awa)

(wd)