Hard News

Orang Tuanya Meninggal Karena Covid, Gifari Jadi Anak Asuh Polres Sukoharjo

Jateng & DIY

27 Juli 2021 15:57 WIB

Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setiawan saat mengenakan tas kepada Ashar Al Gifari Putra Setiawan (8).

SUKOHARJO, solotrust.com - Lantaran kedua orang tuanya meninggal karena covid 19, Ashar Al Gifari Putra Setiawan (8), bocah asal Jalan Nias RT 001 RW 003 Sukoharjo Kota, diangkat sebagai anak asuh Polres Sukoharjo. Diketahui kedua orang tua Gifari dan kakeknya meninggal beberapa hari lalu dan dinyatakan positif. Saat ini Gifari duduk dibangku kelas 2 SD IT.

Mendapatkan informasi soal kondisi Gifari, Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setiawan menjemput Gifari di kediamanya. Dengan ditemani Eni Sulistyowati bibinya, Gifari dibawa satu mobil dengan Kapolres menuju ke Mapolres Selasa (27/7/2021) pagi. Setiba di Mapolres, Gifari diajak keliling Mapolres. Usai berkeliling, Kapolres Sukoharjo memberikan sejumlah alat permainan dan beberapa perlengkapan sekolah.



“Ananda Gifari sudah kehilangan orangtua dan kakeknya dalam waktu tiga hari akibat terpapar Covid-19, pada tanggal 21 Juli dan 23 Juli 2021 kemarin,” jelas Kapolres.

Meskipun menjadi anak asuh Polres Sukoharjo, Gifari akan tetap tinggal bersama budenya. Polres Sukoharjo melalui Babinkamtibmas akan menjalin komunikasi secara rutin terkait dengan bantuan yang dibutuhkan. Selain itu, Kapolres menyebut, yang dilakukan Polres Sukoharjo ini sebagai bentuk rasa tanggungjawab dan kepedulian terhadap sesama, termasuk diantaranya nasib dari Gifari.

“Secara moral dan emosional, kami bertanggungjawab terhadap anak ini. Karena itu nantinya dia akan kami pantau dan berikan bantuan yang diperlukan olehnya. Termasuk dalam hal pendidikan,” tandas Kapolres.

Sementara itu bibi Gifari, Eni Sulityowati (44) mengisahkan, kedua orang tua Ghifari meninggal hanya berselang dua hari. Haryati (37) ibu dari Gifari meninggal di RS dr Moewardi Solo pada Rabu (21/7/2021), menyusul kemudian ayahnya, Budi Setiawan (42) yang sebelum meninggal mengalami gejala batuk, demam dan sesak nafas. Namun dalam perjalanan pulang, lanjut Eni, nyawa Budi tidak tertolong meninggal dunia pada Jumat (23/7/2021). Di hari yang sama, Sutrisno (70) kakek dari Gifari meninggal dunia karena corona.

“Ayahnya Gifari sempat dibawa ke rumah sakit karena saturasi oksigen rendah. Namun, karena rumah sakit sudah penuh akhirnya dibawa pulang kembali,”pungkas Eni. (nas)

()