Hard News

Konflik Tak Berujung, Korban Kudeta Myanmar 1000 Orang Lebih

Global

18 Agustus 2021 20:33 WIB

Penentang kudeta militer berdemonstrasi di ibukota Myanmar (Foto: Reuters)

Solotrust.com - Kudeta militer pimpinan Jenderal Min Aung Hlaing Myanmar pada 1 Februari 2021 lalu telah mengakibatkan korban tewas mencapai angka seribu orang.

Hal ini diungkapkan pejabat kelompok aktivis Asosiasi Pendampingan Narapidana Politik (AAPP) yang mencatat pembunuhan sistematis oleh pasukan militer, Rabu (18/08/2021).



"Menurut catatan AAPP, 1.001 orang tak bersalah tewas," ujar Sekretaris AAPP, Tate Naing kepada Reuters.

Sementara itu, junta militer Myanmar menilai perhitungan AAPP tidaklah objektif dan kurang berdasar dikarenakan jumlah korban di pihak junta tidak disertakan.

Menurut junta, AAPP dan komunitas internasional terlalu membesar-besarkan data yang ada.

Tate  Naing mengungkapkan jumlah sebenarnya korban tewas yang tidak terdata  lebih besar dari perhitungannya kini.

"Jumlah korban sebenarnya jauh lebih banyak," ucapnya, dilansir dari Antara.

Sementara di tengah pandemi Covid-19 yang semakin besar melanda Myanmar, konflik antara pihak junta dan pendukung demokrasi tak kunjung menunjukkan perdamaian.

Ikut sertanya milisi bersenjata dan pemberontak Myanmar dalam konflik turut memperumit perseteruan yang tengah berlangsung.

Diketahui, Myanmar jatuh dalam jurang kekacauan pascamiliter mengkudeta pemerintahan sah pimpinan Aung San Su Kyi pada Februari lalu. Mereka menuding adanya kecurangan pemilu sistematis yang dimenangkan telak oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi. (Imam Hatami)

(and_)