Solotrust.com - IU adalah artis yang kerap memberi bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Saat menjadi bintang tamu di acara "Joy of Conversation" di KBS2, ia ditanya apa motivasinya untuk menjadi pendonor rutin.
"Impian ibu saya adalah membuka tempat dimana bayi yang baru lahir dirawat. Ketika saya masih kecil, saya membenci ide itu karena saya ingin ibu saya hanyalah untuk saya sendiri. Tapi seiring berjalannya waktu, saya menjadi bangga padanya," kata IU.
Pelantun lagu "Through The Night" itu menambahkan, "Dia masih bekerja untuk mencapai tujuan itu. Dia tidak pernah menghabiskan uang saya. Ibu saya memulai toko perhiasan grosir di pasar Namdaemun sejak lama, dan itu berjalan dengan sangat baik. Sekarang dia memiliki perusahaan sendiri. Tapi, saya merasa agak sedih karena dia tidak mengizinkan saya untuk membantunya."
Ketika ditanya tentang filosofi donasinya, IU berkata, "Ibu saya membantu saya menemukan yayasan yang dapat saya bantu, dan kemudian, saya memberikan donasi dan membantu mereka berkembang."
Saat berbicara tentang ayahnya, IU berkata, "Ayah saya masih memiliki sedikit sisi kekanak-kanakan. Kadang-kadang, dia hanya memberi tahu saya apa yang dia inginkan. Saya suka itu karena itu membuat segalanya lebih mudah bagi saya untuk mengejar salah satu nilai saya, yakni berbakti pada orangtua."
Terkait dirinya yang membantu siswa-siswa kurang mampu untuk melanjutkan selolah, IU berkata, "Sejak saya merilis lagu tentang hal-hal yang dialami generasi saya, banyak anak seusia saya mulai mendukung saya. Saya ingin membalas cinta mereka dengan gerakan yang lebih besar, jadi saya membayar uang sekolah untuk lima anak yang masuk ke perguruan tinggi tetapi tidak mampu membayarnya."
IU adalah solois terkenal di Korea Selatan. Kemampuan vokal dan menulis lagunya telah diakui lewat banyak penghargaan dan juga keberhasilannya memuncaki berbagai chart musik. Meski saat ini ia adalah artis yang kaya secara finansial, dia dulu dibesarkan dalam kondisi yang sulit. Dalam salah satu episode TMI News, kehidupan pelantun "Secret Garden" tersebut menjadi sorotan.
TMI News berbagi bahwa kesulitan IU di masa kecil dimulai setelah ibunya menandatangani pinjaman kerabatnya. Kerabat itu mengambil pinjaman itu dan menghilang, yang membuat ibu IU harus melunasinya.
Keluarganya tiba-tiba mengalami kesulitan keuangan dan rumahnya menjadi penuh dengan tanda merah (tanda rentenir).
Tidak sampai di situ, karena situasi itu IU pun harus terpisah dari orang tuanya dan tinggal bersama nenek dan adik laki-lakinya di sebuah tempat dengan satu kamar tidur. Rumah itu juga dipenuhi kecoak. Mereka hidup dari mengkonsumsi kentang dan IU harus mendaki bukit besar untuk pergi ke sekolah karena tidak punya ongkos untuk naik bus.
Saat itulah IU memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri. Dia mulai mengikuti audisi untuk bisa masuk agensi. Itu pun tidak berjalan mulus, dia menghadapi penolakan demi penolakan. Dia bahkan pernah kehabisan uang setelah ditipu perusahaan hiburan penipu.
Meski begitu, IU tidak pernah menyerah pada mimpinya. Setelah kejadian penipuan itu, IU akhirnya diterima di LOEN Entertainment, yang sekarang dikenal sebagai Kakao Entertainment.
IU kemudian memulai debutnya pada tahun 2009 dengan "Lost Child", yang nyatanya tidak langsung sukses. Selama bertahun-tahun menyanyi IU belum meraih kesuksesan, hingga pada 2015 dia sukses dengan hitnya "Good Day". Kehidupan IU pun benar-benar berubah. Lagu itu menghasilkan 6 miliar Won. Setelah itu IU terus menduduki peringkat pertama di chart musik.
Dengan penghasilan yang diterimanya, IU kemudian mulai berinvestasi di bidang real estat. Dia memulai usaha itu dengan membeli sebuah gedung di Gwacheon pada tahun 2018 seharga 4,6 miliar Won. Bangunan tersebut saat ini bernilai 6,9 miliar Won. Gedung tersebut saat ini digunakan sebagai ruang kerja bagi para musisi junior. Mereka dapat menggunakan gedung itu secara gratis.
Untuk keluarganya, IU telah membeli beberapa tanah dan rumah di pedesaan di Yangpyeong, senilai 3 miliar Won. IU juga memiliki apartemen di Cheongdam-dong, yang harganya mencapai 13 miliar Won, yang dia beli secara tunai.
Dalam hal musik, IU adalah solois yang paling banyak menang di acara musik Korea Selatan. IU juga mencetak sejarah dengan menjadi penyanyi pertama dan satu-satunya di Korsel yang memiliki 20 lagu berpredikat "Perfect All Kill".
Capaian itu adalah jumlah terbanyak dari penyanyi Korea manapun sampai saat ini. Lagu-lagu yang memperoleh prestasi tersebut adalah "Nagging", "Good Day", "The Story Only I Didn't Know", "You&I", "The Red Shoes", "Friday", "My Old Story", "Leon", "Twenty-Three", "Through the Night", "Can't Love You Anymore", "Palette", "Autumn Morning", "BBIBBI", "Love Poem", "Blueming", "Give You My Heart", "Eight", "Celebrity", dan "Lilac".
IU juga dikenal begitu peduli pada staf-stafnya, yang berjumlah 40 orang. IU kembali menandatangani kontrak dengan agensinya pada Oktober 2018, melanjutkan hubungan mereka selama lebih dari 10 tahun.
Ketika IU kembali menandatangani kontrak dengan agensinya, dia mengajukan satu permintaan untuk persyaratannya. Permintaan itu bukan untuk ruang studio baru atau kenaikan keuntungan, namun stabilitas pekerjaan bagi para staf yang telah bekerja dengannya melalui banyak hal selama ini.
"Saya ingin terus bekerja dengan staf saya, yang sudah seperti keluarga. Berikan kenaikan gaji staf saya. Saya tidak membutuhkan uang muka untuk kontrak saya. Sebaliknya, saya ingin keamanan kerja dan kenaikan gaji untuk 40 anggota staf saya yang menderita dan bekerja di industri yang keras ini," kata IU. (Lin)
(wd)