Solotrust.com - Prestasi membanggakan ditorehkan Sanggar Pasinaon Pelangi Mojosongo Solo. Salah satu perwakilannya, Ayu Sulistianingsih berhasil menyabet juara pertama lomba Monolog 50 Tahun Teater Mandiri secara virtual belum lama ini. Pada acara itu, ia membawakan naskah Ibu Yang Baik karya Putu Wijaya dengan sutradara Dicky Candra Setiawan
Sanggar Pasinaon sebelumnya mengirimkan tiga wakilnya untuk mengikuti lomba. Satu peserta dengan nama Yohana Eva Allegra Sabatini Angkuw, juga menyuguhkan naskah Ibu Yang Baik dengan sutradara Thomas Advent Kristianto Wicaksono berhasil tembus babak sepuluh besar.
Sementara satu lagi penampil dari Sanggar Pasinaon, Indah Ayu Setiawati dengan sutradara Sahrul Mubarok terhenti di babak penyisihan.
Ayu Sulistianingsih atau akrab disapa Munir, saat dijumpai solotrust.com di Sanggar Pasinaon, Minggu (29/08/2021), menceritakan proses saat latihan hingga waktu perekaman untuk pementasan.
"Awalnya ingin mengikuti lomba monolog Teater Mandiri, salah satunya karena gratis (pendaftarannya). Kita selama ini ingin berproses, namun karena pandemi jadi ada kendala di pendanaannya. Setelah mengetahui ada lomba tersebut, ya sudah kita bersemangat untuk mengikutinya," ungkapnya.
Suka duka selama berproses pun dialami Munir bersama teman-teman lainnya, mulai dari memilih naskah hingga latihan bersama. Diungkapkan, latihan untuk proses dirinya tidak lama karena waktu cukup mepet, yakni memakan waktu lima hari.
Munir mengaku tak menyangka dirinya berhasil menyabet juara pertama. Ia hanya optimistis masuk sepuluh besar, namun tak ada bayangan menggaet juara pertama.
"Alhamdulillah, bahagia, nggak nyangka karena ini kan dari seluruh Indonesia," kata Munir yang baru kali pertama melakukan monolog.
Monolog dari Sanggar Pasinaon yang mengikuti lomba Monolog 50 tahun Teater Mandiri, menurut Munir juga akan dipentaskan di Sanggar Pasinaon, pentas keliling, Parade Monolog, dan Sala Monolog.
Sementara itu, sutradara Munir, Dicky mengatakan dirinya memasukkan pesan dalam pementasan yang digarapnya tentang pengaruh bahaya media sosial.
"Pengaruh media sosial sangat berbahaya. Kesimpangsiurannya hingga bisa membunuh orang. Aku menonjolkannya di situ," kata Dicky yang menggunakan properti meja kursi untuk pertunjukannya.
Sementara itu, penasihat Sanggar Pasinaon, Udyn Oepewe terlihat bahagia setelah salah satu wakilnya berhasil memenangkan lomba Monolog 50 Tahun Teater Mandiri. Dirinya pun di media sosial juga tak henti-hentinya bersyukur atas keberhasilan diraih para wakil dari Sanggar Pasinaon. (dd)
(and_)