BOYOLALI, solotrust.com - Sejumlah kecamatan di Kabupaten Boyolali rawan bencana alam, mulai dari tanah longsor, banjir hingga angin kencang. Terkait itu, warga diminta untuk selalu mewaspadai terjadinya bencana alam sewaktu waktu.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Widodo Munir, saat ditemui solotrust.com di ruang kerjanya, Selasa (03/01/2022).
Diungkapkan, puncak musim penghujan di wilayah Jawa Tengah tahun ini akan terjadi pada 10 hari pertama Januari. Sementara untuk wilayah Kabupaten Boyolali diprediksi akan terjadi hujan sedang.
Kendati hujan sedang, menurut Widodo Munir, apabila terakumulasi dalam satu waktu dapat menimbulkan hujan cukup lebat. Dengan begitu, antisipasi perlu dilakukan sejak sekarang sebelum terjadi bencana alam.
“Pada waktu itu kami melaksanakan rapat kerja (Raker) tingkat Jawa Tengah (Jateng). Disampaikan bahwa sepuluh hari pertama di Bulan Januari ini akan terjadi hujan, namun untuk Boyolali dalam ramalan hujan sedang,” katanya,
Disebutkan, pada musim penghujan tahun ini bahaya bencana alam yang berpotensi terjadi, yakni angin kencang, tanah longsor serta banjir. Sementara wilayah memiliki tingkat kerawanan bencana alam, di antaranya Kecamatan Mojosongo, Andong, Kemusu, dan Juwangi.
“Wilayah Boyolali bagian Utara sering kali terjadi bencana alam angin kencang yang menimbulkan pohon tubang. Kalau bencana tahan longsor sering terjadi di wilayah Kecamatan Selo, Musuk, Cepogo, dan Tamansari,” urai Widodo Munir.
Dengan begitu, semua warga Boyolali, terutama daerah sering mengalami bencana alam angin kencang, banjir serta tanah longsor, diminta selalu mewaspadai terjadinya bencana alam.
“Kami ingatkan untuk warga Boyolali saat musim penghujan di Bulan Januari ini untuk meningkatkan kewaspadaannya. Warga yang ada di wilayah Sungai Serang Kecamatan Wonosegoro juga perlu waspada dan hati hati apabila musim hujan. Wilayah Merbabu dalam kondisi musim hujan, maka sungai tersebut akan terjadi banjir,” pungkasnya. (jaka)
(and_)