Viral

Bikin Pilu, Penjual Angkringan dan 10 Anaknya Tidur di Kolong Meja

Viral

16 September 2021 19:31 WIB

Wiwin Haryati bersama anak-anaknya tinggal di angkringan tempatnya mencari nafkah (Dok. Instagram/@sedulur_solo)

SUKOHARJO, solotrust.com - Kisah pilu tentang keluarga tak kuat bayar uang sewa kost belakangan ini menjadi perbincangan di dunia maya. Mereka pun terpaksa tidur di angkringan depan SMKN 3 Kartasura, Sukoharjo.

Cahyo Yulianto (50) dan Wiwin Haryati (48), pasangan suami istri yang kesehariannya berjualan wedangan atau angkringan, terpaksa menggunakan kolong meja tempat usahanya sebagai tempat berteduh untuk tidur bagi anak-anaknya.



Akun Instagram @sedulur_solo mengunggah video yang merekam keadaan serba kekurangan dialami keluarga itu.

"Ini anaknya semua Bu?" ucap perekam video yang ditulis ulang pada caption unggahan akun Instagram @sedulur_solo, Kamis (16/09/2021).

"Iya mas anak saya semua," ungkap Wiwin Haryati menjawab.

Dia pun menceritakan keluarganya terpaksa tinggal di angkringan tempat mereka mencari nafkah lantaran tak mampu bayar uang kost.

Wiwin Haryati mengaku dia bersama suami dan anak-anaknya sempat indekos di sebuah rumah. Namun lantaran menunggak bayaran hingga berbulan-bulan, akhirnya mereka terpaksa tinggal di tempat usahanya.

Dalam video terlihat Wiwin Haryati dan anak-anaknya tengah menunggui dagangannya. Sementara di kolong meja terlihat anaknya yang lain sedang mencorat-coret kertas, dan juga suaminya tengah tertidur pulas bersama salah satu anaknya.

Pasangan Wiwin Haryati dan Cahyo Yulianto dikaruniai 13 orang anak. Tiga orang anaknya sudah mandiri sehingga tidak ikut orangtuanya. Sementara sepuluh anak lainnya masih ikut bersama mereka.

Wiwin Haryati dan suaminya sehari-hari harus bergantian menjaga dagangannya. Jika sang suami sedang istirahat, giliran dirinya yang menunggui jualannya. Begitu pula sebaliknya.

Wiwin Haryati mengaku sudah tiga hari anak-anaknya tidur di angkringan tempatnya berjualan. Ia pun mengatakan pernah dibantu pemerintah setempat, namun baik uang maupun sembako yang diterimanya sudah habis untuk keperluan sehari-hari serta modal usaha.

Pasangan itu juga hanya punya satu sepeda motor tak layak lantaran beberapa bagiannya sudah terlepas. Terlebih lagi sepeda motor yang biasa digunakannya untuk beraktivitas itu beberapa kali sering mengalami kerusakan pada mesinnya. (dd)

(and_)