SOLO, solotrust.com - Inovasi teknologi pembayaran di era digital terus berkembang cepat dengan segala risiko terutama dari segi keamanannya. Untuk itu Bank Indonesia berupaya mengakomodir kebutuhan masyarakat sehingga perpindahan dana dapat dilakukan secara cepat, mudah, murah, aman, dan andal.
Selain itu, Bank Indonesia ingin memastikan setiap perkembangan sistem pembayaran harus sesuai ketentuan yang berlaku untuk kelancaran dan keamanannya.
"Masyarakat perlu mendapatkan sosialisasi dan edukasi agar terbangun konsumen yang cerdas dan berdaya sehingga dapat menghindari akses negatif dalam bertransaksi digital," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo Nugroho Joko Prastowo,
Untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait kebijakan terkini sistem pembayaran Indonesia dan keamanan bertransaksi di era digital, KPw BI Solo mengadakan webinar bertajuk "Interoperabilitas Layanan Sistem Pembayaran (SP) dan Keamanan Bertransaksi di Era Digital", 15 September 2021 lalu.
Adapun narasumber yang hadir di antaranya dari Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, dan Departemen Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan.
Materi terkait arah kebijakan BI dan proses implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025, kemudahan dan manfaat transaksi nontunai, konsep interoperabilitas layanan SP, perkembangan SP terkini termasuk Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), elektronifikasi serta pengenalan BI-FAST hingga perlindungan konsumen.
"Harapannya dapat meningkatkan awareness dan semangat penggunaan transaksi digital oleh masyarakat. Memberikan pemahaman yang lebih baik bagi masyarakat untuk menjadi konsumen yang lebih berdaya, lebih paham kaitan perlindungan data pribadi, dan melakukan pengaduan jika terdapat permasalahan dalam bertransaksi digital," jelas Joko.
BI akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi terkait kebijakan terkini di bidang sistem pembayaran dan layanan konsumen akan untuk meningkatkan pemahaman, dukungan, dan partisipasi masyarakat terhadap kebijakan, inisiatif sistem pembayaran, transaksi nontunai dan pemahaman keamanan bertransaksi digital.
"Bank Indonesia akan terus mengakselerasi kebijakan digitalisasi sistem pembayaran untuk membangun ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien, serta untuk mendukung percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," pungkas Joko. (rum)
(zend)