SOLO, solotrust.com – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mengadakan pelatihan literasi berita pada Selasa (28/9), yang diikuti puluhan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Jawa Tengah (Jateng) serta awak media, membahas berbagai hal seputar jurnalisme pemberitaan, bagaimana menangkal hoaks, menyikapi informasi dan memahami cara kerja media sosial.
Pelatihan yang bekerja sama dengan Google News Initiative (GNI) ini digelar secara online melalui aplikasi Google Meet mulai pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB.
Materi pertama membahas dampak media sosial hingga seluk beluk pemberitaan dan jurnalisme disampaikan Pemimpin Redaksi (Pemred) Harian Umum Solopos, Rini Yustiningsih.
Ia mengungkapkan informasi yang termuat di media massa telah melewati proses sebelum menjadi berita yang dikonsumsi publik. Ada banyak jenis berita dan pertimbangan mengapa informasi itu menjadi bahan berita.
"Ada yang namanya nilai berita, seperti proximity atau kedekatan, aktual, penting, berdampak, dan seterusnya jadi menjadi pertimbangan informasi itu layak diberitakan di media massa atau tidak," ujarnya.
Adapun materi kedua disampaikan oleh Pimpinan Redaksi Mojok.co Agung Purwadono tentang bagaimana meretas algoritma media sosial, kebenaran, bukti dan batasan jurnalisme serta mewaspadai makna ganda dari efek visual foto/video.
Agung menyampaikan bagaimana algoritma media sosial membaca perilaku penggunanya dan memberikan rekomendasi-rekomendasi informasi.
"Tujuan media sosial adalah bagaimana agar pengguna itu betah berlama-lama menelusuri informasi dalam laman mereka," ujarnya.
(zend)