SOLO, solotrust.com - Meski dalam suasana pandemi, ekonomi Indonesia diperkirakan akan semakin tangguh di Era Digital pada tahun-tahun mendatang. Pertumbuhan ekonomi yang berpangku pada bisnis digital berpotensi mengalami kenaikan berkali lipat pada tahun 2030.

“Pertumbuhan ekonomi digitalnya itu sendiri akan tumbuh delapan kali lipat dari Rp. 632 triliun menjadi Rp. 4.531 triliun. E-commerce akan memerankan peran yang sangat besar, yaitu 34% atau setara dengan Rp. 1.900 triliun," ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi beberapa waktu yang lalu.

Potensi ini tidak disia-siakan para pelaku indutri. Mereka kini sadar akan pentingnya pengembangan bisnis berbasis digital.

Pada kegiatan webminar Jateng Digital Conference (JDC) yang diselenggarakan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jateng Rabu (29/9), Deputy Director of E-Commerce PT Victoria Care Indonesia, William Budiarsa berujar perusahaanya dalam dua tahun terakhir mulai membangun tim digital. Selain itu pihaknya juga mulai gunakan big data yang dianalisis dalam membuat keputusan perusahaan.

“Digital sangat penting, mau tidak mau kita harus beradaptasi. Pentingnya digital ini ke depan sangat penting. Kita gunakan data untuk analisis buat keputusan,” ujarnya.

Tak berbeda dengan William, Falasifah yang selaku Director PT. Alga Bioteknologi Indonesia (ALBITEC), mengatakan perusahaan yang dinaunginya terus berusaha membangun brand awareness kepada konsumen. Menurutnya, konten menjadi hal yang krusial dalam membangun digital marketing.

“Strategi komersialisasi di masa pandemi. Kami manage business dengan digital marketing,” ujar Falasifah.

“Teknologi digital menjadi sangat penting. Di masa pandemi ini kita mau gak mau harus go digital,” tambahnya. (rois/and_)

(zend)