SOLO, solotrust.com - Selama masa pandemi Covid-19, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo membutuhkan dukungan sejumlah mitra dalam penyediaan data dan informasi. Hal ini guna mendukung kebijakan Bank Indonesia dan koordinasi kebijakan dengan pemerintah.
"Sinergi seluruh mitra strategis ini dibutuhkan BI dan pemerintah dalam menghadapi kompleksitas lanskap ekonomi dan bisnis ke depan sehingga dapat memberikan arah yang tepat untuk pengambilan strategi pelaku usaha," papar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo melalui keterangan pers, Rabu (03/11/2021).
Diungkapkan, ketepatan strategi bisnis sangat dipengaruhi data serta informasi penunjang yang relevan, reliabel, akurat, dan tepat waktu. Terlebih untuk menghadapi meningkatnya ketidakpastian usaha akibat pandemi Covid-19 dibutuhkan strategi bisnis ke depan.
Bank Indonesia Solo pun menganugerahkan penghargaan bagi para mitra yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan berbagai survei dan liaison melalui acara Temu Responden 2021 pada Selasa, 2 November 2021 di Best Western Hotel Solo Baru secara hybrid dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Penghargaan mitra strategis terbaik 2021 terbagi menjadi tiga kategori utama dan dianugerahkan kepada kategori Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kategori Contact Liaison, dan kategori pedagang," terang Nugroho Joko Prastowo.
Adapun daftar penerima penghargaan mitra strategis dari BI Solo adalah:
Kategori OPD: Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP Kab. Wonogiri serta Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kab. Sragen.
Kategori Contact Liaison: PT Derma Kusuma Artha, PT Indo Acidatama Tbk, PT Sri Rejeki Isman Tbk, PT Dan Liris, dan PT Mutu Gading Tekstil.
Kategori Pedagang: Katibudiman, Kiswari dan Aryo Leksono (Pasar Legi) serta Surani dan Samini (Pasar Gede).
Dengan penganugerahan ini, BI Solo mengharapkan sinergi dan kolaborasi dengan seluruh mitra bisa terjalin lebih erat dalam pelaksanaan survei dan liaison untuk mendukung perumusan kebijakan BI dan pemerintah.
Dalam Temu Responden 2021, BI Solo menghadirkan Rhenald Kasali sebagai narasumber. Ia menyampaikan materi disrupsi digitalisasi dan pandemi Covid-19 yang mengubah lanskap dunia usaha menjadi lebih menantang.
Dunia sedang mengalami peralihan dari World 3.0 (dunia digital) ke World 4.0 (dunia artifisial) yang perlu disikapi dengan bijak dan tepat oleh para pelaku usaha dan regulator.
"Perubahan akan senantiasa ada sehingga dalam menyikapi disrupsi digitalisasi dan pandemi diperlukan leadership untuk mengelola masa depan yang dilakukan mulai dari sekarang dan siap berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam kondisi yang semakin dinamis dan kompleks ke depan," jelas Rhenald Kasali. (rum)
(and_)
