Serba serbi

Ganjar Pamerkan Motor Listrik Buatan Jawa Tengah

Teknologi

4 November 2021 14:31 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mencoba motor listrik Evo, Rabu (3/11) (Foto: Humas Pemprov Jateng)

KUDUS, solotrust.com – Setelah beberapa waktu lalu kunjungi pabrik motor Viar di Semarang, Gubernur Ganjar Pranowo kembali pamerkan motor listrik terbaru buatan Jawa Tengah.

Perusahaan elektronik asal Kudus, Polytron berhasil membuat motor listrik baru dan akan segera dipasarkan bernama Evo.



“Ini keren, desainnya bagus. Buat motor kota-kota oke,” ujar Ganjar usai menjajal motor listrik buatan anak bangsa, Evo, pada Rabu (3/11).

Ganjar mengungkapkan rasa bangganya karena ada satu karya lagi dari Jawa Tengah yakni motor listrik buatan Polytron. Tak main-main, Polytron sudah menyiapkan berbagai jenis motor listrik.

“Menurut saya bagus, desainya bagus dan ada berbagai jenis. Sekarang masih berkembang dan ini belum di-launching. Sebentar lagi di-launching,” paparnya.

Menurutnya, bentuk produk motor listrik buatan Polytron jauh lebih maju dan berkembang, serta memiliki desain yang menarik.

CEO PT Hartono Istana Teknologi, Hariono mengatakan, pihaknya memutuskan untuk membuat motor listrik sejak 2018 lalu. Hal itu dilakukan karena melihat potensi market motor listrik yang cukup besar.

Lanjutnya, ucap Harjono, pemerintah juga terus mendorong adanya perubahan motor agar menjadi motor listrik.

“Saat ini yang sudah kami pasarkan baru satu tipe, kami akan kembangkan terus dan rencana tahun depan ada dua produk baru lagi yang kami launching. Untuk yang sekarang produknya bernama Evo,” imbuhnya.

Sementara itu, Business Development PT Hartono Istana Teknologi, Christopher menjelaskan, Evo memiliki spesifikasi power maksimal 3.000 watt. Maksimum speed 60 km/jam dengan baterai 1.740 WH.

“Dengan baterai seperti itu, kita bisa menempuh 60-70 km,” katanya.

Christopher menjelaskan, motor listrik Evo memiliki banyak kelebihan dibandingkan motor bahan bakar, seperti lebih irit dan biaya perawatan yang nyaris tidak ada.

“Kelebihan motor ini, lebih irit. Motor bensin misalnya kegunaan saya pribadi, seminggu itu saya jalan sekitar 100 km dan bensin yang harus saya beli Rp30 ribuan seminggu. Dengan motor ini, biaya saya hanya sekitar Rp2.500-3.000 per minggu,” ucapnya.

“Belum lagi biaya perawatan yang tidak ada. Karena tidak ada mesin, tidak perlu ganti oli. Bisa dibilang ini free maintenance. Hanya perlu pengecekan rutin, seperti rem, baut dan lainnya,” tutup Christopher. (paramitha)

()