Hard News

Penyandang Dana Bom Bunuh Diri Mapolresta Solo Minta Maaf

Jateng & DIY

5 November 2021 10:36 WIB

Munir Kartono, eks narapidana tindak terorisme (Napiter) penyandang dana bom bunuh diri di Mapolresta Solo berpelukan usai meminta maaf dengan korban Ipda Bambang Adi Cahyanto

SOLO, solotrust.com - Munir Kartono, eks narapidana tindak terorisme (Napiter) penyandang dana bom bunuh diri di Mapolresta Solo meminta maaf secara langsung kepada korban Ipda Bambang Adi Cahyanto dan masyarakat kota Solo.

Munir divonis lima tahun penjara, namun hanya menjalani hukuman 3,8 tahun dan bebas pada tahun 2020. Ia mengakui selama dalam masa hukuman, dirinya menyadari bahwa apa yang dilakukan dan keterlibatannya pada saat itu adalah kesalahan.



Kesadaran itu juga berkat pembinaan yang diberikan berbagai pihak, baik Densus 88, BNPT dan instansi terkait lainnya.

"Saya secara pribadi memohon kepada seluruh pihak untuk dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya atas apa yang telah saya lakukan, saya telah menyadari apa yang telah saya lakukan adalah kesalahan," ucap Munir di ruang Balai Tawangarum, Kamis (4/11).

Permintaan maaf tersebut ia sampaikan langsung kepada korban bom Ipda Bambang Adi Cahyanto disaksikan oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak, Koordiantor Satgas Deradikalisasi BNPT Jawa Tengah, dan Kasubdit Sosialisasi Direktorat Idensos Sensus 88 Antiteror Mabes Polri.

Pada kesempatan tersebut Bambang menerima permohonan maaf Munir dengan ikhlas dan tulus hati.

"Saya maafkan panjenengan, saya beserta keluarga dan rekan-rekan kami ikhlas dan ridho, jadi setelah ini mari kita ciptakan Solo yang damai, mari kita ciptakan Solo yang kondusif bukan hanya di Surakarta tapi mari sama- sama tebar kebaikan dan marilah kita tebar kedamaian diseluruh dunia," tuturnya.

Setelah Bambang memberikan maaf kepada Munir, mereka berdua pun saling berpelukan

Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak turut mengapresiasi dan berterima kasih kepada Munir karna telah berinisiatif untuk datang dan meminta maaf secara langsung.

"Pada kesempatan ini pula kita sama-sama berkomitmen untuk menjaga kondusifitas kamtibnas bukan hanya kota Surakarta tapi Indonesia pada umumnya. Permintaan maaf bukan hanya pada Ipda Bambang tapi juga untuk masyarakat kota Surakarta sehingga diharapkan kita kembali merajut silatirahmi dengan baik," kata Ade.

Sementara Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka berharap peristiwa teror di Kota Solo tidak terjadi lagi.

“Muda-mudahan peristiwa bom 2016 itu menjadi peristiwa teror terakhir di kota Solo,”

Diketahui peristiwa bom bunuh diri di Mapolresta solo terjadi pada 5 Juli 2016. Bom bunuh diri dilakukan Nur Rohman, warga Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo. Peristiwa bom bunuh diri ini membuat salah satu anggota Polresta Solo Ipda Bambang Adi Cahyanto yang saat itu masih berpangkat Brigadir menjadi korban luka lantaran menahan pelaku bersama sepeda motornya yang akan masuk ke halaman Mapolresta solo. (ari/daw)

()

Berita Terkait

Berita Lainnya