Hard News

Operasi Candi Zebra, Polres Boyolali Siap Tindak Tegas Aksi Kebut-kebutan

TNI / Polri

15 November 2021 11:39 WIB

Polres Boyolali meminta masyarakat menghindari potensi pelanggaran yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalulintas (Lakalantas),

BOYOLALI, solotrust.com - Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond meminta masyarakat menghindari potensi pelanggaran yang mengakibatkan kecelakaan lalulintas (Lakalantas), salah satunya kebut-kebutan. Selain itu, ia berharap masyarakat Boyolali untuk tertib dalam berkendara di jalan raya sehingga tidak menimbulkan pelanggaran lalulintas.

“Dengan tertib berkendara di jalan raya tentu masyarakat terhindar dari lakalantas,” ujar Kapolres, usai memimpin apel gelar pasukan dalam rangka Operasi Zebra Candi 2021 di halaman Mapolres setempat, Senin (15/11/2021).



AKBP Morry Ermond mengatakan, jumlah pelanggaran lalulintas pada 2020 lalu sebanyak 38.393 pelanggaran, jumlah tilang 6.164 lembar, dan teguran sebanyak 32.229 kali. Sementara jumlah kecelakaan lalulintas pada Operasi Zebra Candi sebanyak 391 kejadian dan meninggal dunia 23 kasus. 

“Pada periode 2019 terjadi 388 kejadian lakalantas. Jadi ini mengalami kenaikan sebab pada tahun sebelumnya terdapat kasus Covid-19, sehingga warga tidak banyak yang melakukan aktivitas di luar,” katanya kepada wartawan.

Lebih lanjut Kapolres mengungkapkan, tahun ini petugas sering menjumpai kegiatan anak muda dengan kendaraannya pada malam hari. Terkait itu, petugas akan menindak tegas dalam operasi nanti.

“Kami tidak alergi menindak tegas para pemuda yang melakukan kegiatan malam dengan cara kebut-kebutan di jalan raya. Jadi, kegiatan itu membahayakan dan berpotensi lakalantas,” ujar dia.

AKBP Morry Ermond menambahkan, Operasi Candi Zebra 2021 digelar mulai 15 hingga 28 November. Operasi ini tidak hanya berorentasi pada penegakan hukum lalulintas atau tilang, namun juga mengedepankan pola preemtif dan prefentif.

“Kegiatan nanti mengacu pada edukasi protokol kesehatan dan tertib berlalulintas serta melakukan bakti sosial (baksos), bagi masker, dan pemasangan stiker,” urainya.

Operasi Candi Zebra melibatkan petugas gabungan dari unsur TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), dan pihak pemerintahan Boyolali.

“Selain baksos, petugas gabungan nanti juga akan melakukan penyuluhan terhadap masyarakat terkait protokol kesehatan serta bagaimana cara berlalulintas di jalan raya dengan baik,” jelas Kapolres.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Yuli Anggraeni mengatakan, tahun ini jumlah lakalantas mengalami kenaikan. Hal ini terjadi lantaran mobilitas warga meningkat di saat Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari level tiga turun ke level dua.

“Jadi pada level dua ini mobilitas naik sehingga terjadi pula kenaikan lakalantas di Boyolali. Kenaikan tersebut karena mobilitas di luar tinggi,” terangnya.  

Kasatlantas berharap, adanya Operasi Zebra Candi 2021 selama 14 hari terhitung mulai 15 hingga 28 November 2021 dapat menekan pelanggaran lalulintas. Dengan begitu tidak terjadi kenaikan lakalantas di jalur Boyolali.

“Semoga saja dengan adanya operasi nanti pelanggaran dapat ditekan dan tidak terjadi lakalantas di jalur Boyolali. Dalam operasi nanti, petugas juga akan menekankan disiplin protokol kesehatan (Prokes),” pungkasnya. (jaka)

(and_)