Hard News

Bangun Taman Wisata Religi, Pemkot Siapkan 65,75 M

Global

16 November 2021 17:39 WIB

Peletakan Batu Pertama Taman Wisata Religi Salatiga di Kelurahan Bugel, Senin (15/11/21).

SALATIGA, solotrust.com- Iklim kondusif dalam kehidupan beragama di Kota Salatiga telah berjalan harmonis, karena adanya kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah selaku pemangku kebijakan, Forkopimda, organisasi keagamaan terutama Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Salatiga, dan lain sebagainya. Sering disebut sebagai Indonesia Mini, Kota Salatiga telah menjadi rumah yang toleran bagi keberagaman, sehingga meraih predikat sebagai Kota Tertoleran se-Indonesia.

Oleh karena itu, Wali Kota Salatiga, Yuliyanto sangat menyambut baik pembangunan Taman Wisata Religi yang akan semakin mengukuhkan Kota Salatiga sebagai kota tertoleran. Dimana, di atas lahan seluas 3,5 hektar di Kelurahan Bugel Kecamatan Sidorejo, akan dibangun 6 tempat ibadah dengan kapasitas masing-masing untuk 100 orang, perpustakaan, ruang pertemuan, penginapan, kantor pengelola, area toko dan kantin, taman bermain, plasa, ruang terbuka hijau, lavatori umum, ruang generator set, pintu gerbang, serta area parkir.



“Perlu saya sampaikan pula jika masterplan pembangunan Taman Wisata Religi ini telah disusun sejak Tahun 2019. Dilanjutkan dengan penyusunan Detail Engineering Design di Tahun 2020, dan pembangunan tahap I, yakni penataan lahan di Tahun 2022,” jelas Yuliyanto dalam kegiatan Peletakan Batu Pertama Taman Wisata Religi Salatiga di Kelurahan Bugel, Senin (15/11/21).

Selanjutnya Wali Kota memerintahkan kepada perangkat daerah terkait untuk dapat melaksanakan dengan sungguh-sungguh, bertanggung jawab, dan penuh amanah. Selain itu, ia juga mengajak kepada seluruh elemen mulai dari pemerintah, akademisi, pengusaha, media, institusi keuangan hingga komunitas untuk turut berpartisipasi mengoptimalkan sinergi enam unsur kekuatan pembangunan yang sering disebut hexa helix.

“Saya yakin, dengan adanya keterlibatan dan sinergi yang erat antar unsur hexa helix tersebut, cita-cita kita bersama untuk menyelesaikan Taman Wisata Religi akan terselenggara secara optimal dan memicu multiplier effect di berbagai aspek,” tegas Yuliyanto.

Sementara, Kabid Cipta Karya DPUPR Kota Salatiga Nurgianto dalam laporannya mengatakan, kebutuhan anggaran pembangunan Taman Wisata Religi tersebut berkisar Rp 65.75 miliar. Diharapkan, keberadaan Taman tersebut akan semakin mewujudkan eksistensi Kota Salatiga sebagai Kota Tertoleran di Indonesia dan menjadi wahana kajian-kajian agama di Indonesia, Asia, bahkan internasional.

Ketua DPRD Kota Salatiga, Dance Ishak Palit menuturkan, pembangunan Taman Wisata Religi ini sebagai perjalanan panjang dari keinginan FKUB yang menjadi kenyataan.

“Ini bukan sekedar seremonial, karena memang, kita ingin menciptakan Kota Salatiga benar-benar sebagai Kota Tertoleran se-Indonesia. Atas nama DPRD dan seluruh masyarakat Kota Salatiga, saya sampaikan apresiasi atas pembangunan ini, biarlah toleransi ini bukan sekedar menjadi bagian dari yang ada di elit saja, tetapi juga sampe ke warga masyarakat. Toleransi bukan hanya sekedar berhubungan dengan agama saja, tetapi semua hal yang berhubungan dengan kemasyarakatan, bagian dari kemanusiaan sehingga Salatiga dinyatakan memiliki IPM tertinggi di Jawa Tengah, yakni 83,11,” jelas Dance.

()