Hard News

Sri Mulyani Resmikan Forum Pengurangan Resiko Bencana Klaten untuk Tanggulangi Bencana

Jateng & DIY

19 November 2021 16:23 WIB

Bupati Klaten, Sri Mulyani meresmikan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB), Jumat (19/11). (Foto: klatenkab.go.id)

KLATEN, solotrust.com – Bupati Klaten Sri Mulyani meresmikan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Klaten. FPRB tersebut berperan dalam penaggulangan dan antisipasi bencana di Kabupaten Klaten bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Klaten (BPBD).

Peresmian FPRB Klaten masa bakti 2021-2024 digelar bersamaan dengan kegiatan gotong royong pembersihan kawasan Rowo Jombor, Desa Krakitan, Bayat, Jumat (19/11).



Sri Mulyani mengatakan dibentuknya forum tersebut bukan untuk menyaingi atau menggantikan BPBD, namun untuk menguatkan upaya penanggulangan bencana di wilayah Klaten dan bersinergi bersama BPBD Klaten.

“Perlu diketahui forum ini dibentuk bukan untuk menyaingi atau bahkan menggantikan BPBD. Namun hadirnya forum ini akan semakin memperkuat penanggulangan dan penanganan bencana di Kabupaten Klaten,” ungkapnya.

Kabupaten Klaten merupakan wilayah yang berpotensi bencana khususnya bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, hingga tanah bergerak. Oleh karena itu, masuknya musim hujan saat ini perlu diwaspadai karena dinilai semakin meningkatkan potensi bencana.

“Diprediksi puncak musim hujan akan terjadi di awal tahun 2022, maka dari itu perlu meningkatkan kewaspadaan bersama. Kondisi saat ini dibutuhkan gotong royong bersama, sinergitas semua pihak. Mungkin saat ini kondisinya relatif aman, namun kita tidak boleh tertelan dalam kondisi yang aman seperti ini,” jelasnya.

Dalam upaya pengurangan resiko dan penanggulangan bencana dibutuhkan partisipasi semua pihak. Ia berharap semua masyarakat bisa ikut andil, karena penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab semua pihak.

“Kami mengharapkan semua pihak untuk berpartisipasi. Penanggulangan dan penanganan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, atau TNI/Polri saja, atau BPBD saja. Namun butuh peran serta semua pihak dan tanggung jawab semua pihak, saling gotong royong dan bahu membahu,” ujarnya. (athala)

(zend)