Hard News

Pemkot Harap Rock in Solo Picu Dampak Positif ke Sektor Lain

Jateng & DIY

23 November 2021 15:25 WIB

Jumpa pers Apokaliptika : A Journey of Rock in Solo di Kulonuwun Kopi, Omah Sinten, Senin (22/11) dihadiri Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka dan anggota DPDR Kota Solo Ginda Ferachtriawan. (Foto: Dok. Solotrust.com/rum)

SOLO, solotrust.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mendukung penuh perhelatan musik akbar Rock in Solo yang sempat vakum sekitar enam tahun.

Acara ini akan digelar dengan format pertunjukan musik bertajuk Apokaliptika : A Journey of Rock in Solo pada 18 Desember 2021, menggandeng musisi lintas genre.



Dalam jumpa pers di Kulonuwun Kopi Solo, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka menyampaikan apresiasi terhadap panitia penyelenggara yang berkoordinasi dalam waktu singkat demi terwujudnya event kolaborasi musisi rock dan musisi tradisional Solo ini.

"Ini mendukung inisiasi saya untuk menghidupkan lagi event-event. Karena sekali lagi di tengah pandemi kita tidak boleh berhenti ya. Justru ini kita di level 2 dengan jumlah kasus yang semakin menurun, kita harus menyusun lagi event-event kita," papar Gibran, Senin (22/11/2021).

Ketika ditanya soal bagaimana bentuk dukungan Pemkot Solo terhadap acara musik tersebut, Gibran mengaku pihak Pemkot membantu dari segi publikasi dan lainnya.

"Dibantu sama Terminal Tirtonadi juga. Kita membantu cari sponsor juga, gitu aja. Sponsor dari swasta," ujar Gibran sebelum meninggalkan tempat.

Sementara itu, anggota DPRD Kota Solo, Ginda Ferachtriawan, menyambut baik dan mendukung acara-acara semacam ini karena pandemi Covid-19 sudah melandai dan agar ekonomi kembali berjalan dengan menjalankan prokes.

"Kegiatan-kegiatan harus kita intensifkan supaya ekonomi pulih kembali. Jadi suatu langkah bagus kembalinya Rock in Solo. Event-event selanjutnya bisa belajar bagaimana mengadakan kegiatan sesuai prosedur yang ada. Jadi memang hampir semua event ke depannya harus mematuhi prokes," ujar Ginda.

Pihaknya berharap anak-anak muda menjadi lebih aktif dan tidak menganggap pandemi sebagai suatu kekosongan. Tetapi bisa mencari solusi alternatif baru bagaimana kreativitas terutama di bidang musik. Menurutnya, musik akan memberi warna baru dan memunculkan multiplyer efek di bidang ekonomi.

"Dampak event ini kita berharap bukan hanya pertunjukannya saja, tetapi penginapan dan kuliner. Semua yang datang ke Solo tidak hanya menonton musiknya tetapi juga mendatangi tempat tempat wisata yang lain," harap Ginda.

Apokaliptika : A Journey of Rock in Solo diadakan secara online dan offline yang dibatasi 500 penonton saja. Syarat penonton wajib negatif hasil tes swab antigen dalam 1x24 jam, vaksin minimal 1 kali, scan barcode aplikasi Peduli Lindungi, dan para penonton tidak diperkenankan berdiri melainkan duduk dengan pengaturan sesuai protokol kesehatan.

Harga tiket Rock in Solo dipatok Rp50 ribu belum termasuk pajak namun sudah termasuk biaya tes swab antigen. (rum)

(zend)