SOLO, solotrust.com – Puluhan relawan yang tergabung dalam koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) menggelar sosialisasi melawan konsumsi daging anjing di Car Free Day (CFD) Jl Slamet Riyadi, Minggu (25/2/2018) pagi. Koalisi Dog Meat Free Indonesia tersebut terdiri dari Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Animal Friends Jogja (AFJ), Change for Animals Foundation (CFAF), dan Humane Society International (HSI) serta dibantu oleh komunitas masyarakat peduli dari Kota Solo (Sahabat Anjing Surakarta), Kota Bandung (Jesse Crown), dan masyarakat peduli Kota Surabaya.
Sambil membentangkan spanduk, mereka menyadarkan masyarakat akan bahaya akibat mengonsumsi daging anjing. Dalam sosialisasi tersebut mereka menyuarakan mitos daging anjing yang bermanfaat bagi kesehatan tidaklah benar. Hal tersebut diungkapkan Koordinator Aksi Koalisi DMFI di Solo Fredy Irawan saat ditemui wartawan di sela long march yang dilakukannya.
“Kami sangat prihatin karena masyarakat mengonsumsi daging anjing itu ada manfaatnya, itu tidak benar. Anjing itu membawa rabies dalam tubuhnya, dan penyakit ini nggak hanya menular ke sesama anjing. Tapi bisa menular ke manusia lewat daging anjing,” kata Fredy.
Fredy mengakui dirinya berhenti sebagai konsumen daging anjing, setelah ia melihat fakta sebenarnya tentang daging anjing. Bahaya daging anjing yang membawa rabies, kata Fredy, dapat merusak sistem saraf dan otot. Dirinya mengatakan pernah ada dokter yang terkena air muntahan dari pasien pengidap rabies. Setelah empat Minggu dirawat, penyakit itu telah merenggut nyawa sang dokter tersebut.
“Meskipun dokter itu sudah mencuci muka sekalipun, tapi tetap terjangkit dan akhirnya meninggal. Kami ingin kejadian ini tidak menimpa Solo, jangan sampai warga Solo terkena (penyakit rabies yang dibawa daging anjing) itu. Masyarakat jangan larut dengan mitos-mitos yang berkembang,” tegas Fredy.
Lebih lanjut, pihaknya akan membuat petisi yang telah ditandatangani masyarakat untuk kemudian dibawa DPRD Kota Surakarta. Dia ingin membuktikan bahwa masyarakat juga mendukung perlawanan terhadap bisnis perdagangan daging anjing.
“DPRD sangat mendukung kita dalam melawan praktik ini, setelah ini akan kita bawa (petisi) ini ke sana. Yang jelas kita ingin memberitahu kepada masyarakat, bahwa rabies tidak menular dari anjing ke anjing tapi juga manusia. Dan itu berbahaya dan penanganannya tidak gampang. Jangan biarkan Solo ini terjangkit rabies,” tandasnya. (vin)
(way)