Hard News

Menkominfo : Pemerintah Fokus Penanganan Pandemi Jelang Presidensi G20

Nasional

8 Desember 2021 15:58 WIB

ilustrasi liburan saat pandemi. (Foto: Kemeparekraf)

JAKARTA,solotrust.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menegaskan penerapan aturan pengetatan aktivitas masyarakat selama periode liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan diambil oleh pemerintah guna mencegah penyebaran virus Covid-19.

Pemerintah berfokus menjaga situasi penanganan pandemi secara berkelanjutan dan memastikan Presidensi G20 pada tahun depan dapat berjalan lancar.



Johnny menjelaskan, pemerintah memutuskan akan memperkuat pengawasan pada periode Nataru nanti untuk menghindari penyebaran Covid-19.

Keputusan ini diambil berdasarkan pengamatan mendalam, mempertimbangkan tren kasus Covid-19 di Indonesia yang melandai, serta beragam informasi terbaru tentang varian baru Omicron yang mengindikasikan bahwa varian ini relatif tidak terlalu mengkhawatirkan.

Pemberlakukan pengetatan aktivitas masyarakat pada saat Nataru diharapkan dapat menjaga momentum penanganan pandemi di Indonesia yang berjalan dengan cukup baik. Hal ini diperlukan karena tahun depan Indonesia akan menjalankan Presidensi G20 dan mengharapkan pemulihan yang saat ini sudah bertumbuh lebih baik.

“Caranya, bukan dengan penerapan PPKM, namun pengetatan Nataru. Jadi nanti akan ada Inmendagri yang secara khusus akan disiapkan bagi aktivitas masyarakat saat Nataru, dengan tetap dapat mengendalikan atau mewaspadai COVID-19,” papar Johnny, Selasa (7/12).

Ia menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu terjebak dalam euforia dan harus tetap berhati-hati.

“Presiden juga terus mengingatkan, kita perlu membangun optimisme namun dengan tingkat kehati-hatian,” lanjutnya dalam keterangan pers Kominfo.

Kesempatan yang sama, Johnny menjelaskan bahwa dari hasil telaah dan informasi yang diperoleh, gejala yang ditimbulkan varian Omicron terpantau relatif lebih ringan.

Meski demikian, ia menegaskan masyarakat tidak boleh lengah. Terlebih, variant of concern (VoC) tersebut dinilai lebih menular pada anak-anak usia remaja. Oleh karena itu, dia meminta para remaja harus berhati-hati, jangan sampai menjadi orang tanpa gejala yang justru menyebarkan virus Omicron. (elv)

(zend)