Hard News

Jokowi: Presidensi G20 Indonesia Jadi Katalis Pemulihan Ekonomi Global

Global

21 Januari 2022 10:40 WIB

Presiden Joko Widodo saat menghadiri World Economic Forum: State of the World Address secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/1). (Foto: Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

JAKARTA, solotrust.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai kondisi kekhawatiran global terhadap ketidakpastian keadaan dunia dalam hantaman pandemi harus dijawab dengan aksi nyata melalui Presidensi G20 Indonesia yang harus menjadi katalis pemulihan ekonomi global.

Hal tersebut ditegaskannya saat berdialog dengan Ketua Eksekutif  WEF Klaus Schwab, Kamis (20/1) secara virtual, dalam acara yang bertajuk World Economic Forum: State of the World Address.



“Kecemasan ini harus kita jawab dengan aksi-aksi yang nyata. Indonesia berusaha agar Presidensi G20 tahun 2022 ini bisa menjadi bagian penting untuk menjawab keresahan tersebut dengan menjadi katalis bagi pemulihan ekonomi global yang inklusif,” kata Jokowi.

Presidensi G20 Indonesia mengusung tema Recover Together, Recover Stronger. Presiden menyatakan, dalam keketuaannya Indonesia akan mengedepankan kemitraan dan inklusivitas serta menyediakan platform terobosan dalam upaya transformasi di berbagai bidang.

“Presidensi G20 Indonesia harus memberikan dampak konkret bagi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Manfaatnya juga harus dirasakan bagi masyarakat luas. Kita ingin manfaatkan kerja sama G20 untuk meningkatkan perdagangan, meningkatkan industrialisasi, meningkatkan penguasaan teknologi di Indonesia dan dunia,” terangnya.

Jokowi memaparkan bahwa Presidensi G20 Indonesia fokus pada tiga prioritas utama yang sejalan dengan prioritas nasional dan kondisi global.

Pertama, menata kembali arsitektur kesehatan global agar lebih inklusif dan tanggap terhadap krisis.

“Produksi vaksin ditingkatkan dengan distribusi yang merata, investasi dan pendanaan yang dibutuhkan  harus dapat dimobilisasi secara cepat, upaya untuk mencegah krisis selanjutnya,” ujarnya.

Kedua, transformasi berbasis digital. Presiden menekankan, optimalisasi teknologi digital atau transformasi ekonomi dampaknya harus dirasakan oleh masyarakat, terutama oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Literasi dan kemampuan digital masyarakat harus ditingkatkan. Keamanan data harus tetap dijaga,” tegasnya.

Ketiga, transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kepala Negara menekankan bahwa untuk mendorong transisi tersebut diperlukan teknologi yang mampu mendorong produksi berbasis ekonomi hijau.

“Kita perlu menyediakan teknologi dan pendanaan. Melalui teknologi, mampu mendorong produksi berbasis ekonomi hijau,” ujarnya.

Ia pun mengundang seluruh pemimpin ekonomi dunia untuk berkontribusi pada Presidensi G20 Indonesia. Menurutnya, tiga prioritas tersebut merupakan kesempatan dan peluang investasi yang perlu dimanfaatkan secara optimal.

“Saya mengundang seluruh pemimpin ekonomi dunia untuk berkontribusi pada Presidensi G20 untuk memastikan pemulihan global yang lebih kuat, yang lebih inklusif. Kerja sama tidak hanya antara pemerintah, not only G to G but also G to B, or even B to B,” ajaknya.

Presidensi Indonesia ingin memperkuat kerja sama dengan pelaku ekonomi dunia. Interaksi dengan pelaku ekonomi akan diintensifkan selama Presidensi G20 Indonesia ini.

“Saya sangat berharap para pelaku ekonomi, Anda semuanya, memiliki pemikiran, tawaran konkret yang dapat diajukan untuk menjadi bagian dari capaian konkret KTT G20,” ujarnya dalam siaran pers Sekretariat Kabinet, setkab.go.id.

Selain penyelenggaraan KTT G20, imbuh Presiden, Indonesia juga akan menyelenggarakan pertemuan WEF Roundtable on Downstream Industries, Bloomberg CEO Forum, dan Digital Transformation Expo.

“Sekali lagi,  saya mengundang sektor swasta untuk mengidentifikasi kontribusi nyata yang dapat diberikan di tiga sektor prioritas; kesehatan, digital, dan transisi energi. Berbagai komitmen tersebut akan dimasukkan dalam G20 Action for Strong and Inclusive Recovery,” tandasnya.

(zend)

Berita Terkait

Presidensi G20 Indonesia Diharapkan Dukung Langkah Institusi Atasi Krisis Global

TIIWG G20 Kedua di Solo: Indonesia Dorong Perekonomian Global Setara, Adaptif, dan Berkelanjutan

Hari ketiga G20 di Solo, Menperin dan Gibran Kenalkan Industri Furnitur

Persiapan KTT G20, Jokowi Tinjau GWK Cultural Park

Mendag Lutfi Optimis Side Events G20 Berdampak Penting dan Tonjolkan Kearifan Lokal

Presiden Sampaikan Agenda Prioritas Presidensi G20 Indonesia Pada Menlu AS

Jokowi: Kandidat Pengganti Lili Pintauli Masih Dalam Proses

Sapi Kurban Jokowi di Masjid Agung Solo Disembelih, Butuh 10 Orang Penjagal

Jokowi Ingatkan Polri Terhadap Ancaman Kejahatan Berbasis Teknologi

Blusukan ke Pasar Peterongan, Jokowi Beri Banyak Bansos

Peringati Hari Bhayangkara, Presiden Jokowi Minta Polri Kawal Agenda Nasional

Transisi Pandemi ke Endemi, Jokowi: Harus Hati-hati

Jordan Rudess Ajak Jokowi Hadiri Konser Dream Theater di Solo, Promotor: Belum Ada Kepastian

Jokowi: Kandidat Pengganti Lili Pintauli Masih Dalam Proses

Satu Sapi Kurban dari Jokowi Sudah Tiba di Masjid Al Wustho Mangkunegaran Solo

Blusukan Di Pasar Peterongan, Jokowi Pastikan Bansos Tepat Sasaran

Ini Empat Hal yang Dibicarakan Jokowi dengan Investor PEA

Bertemu Putin, Jokowi Minta Jaminan Keamanan Pangan dan Pupuk Ukraina

ISF Solo 2022: Percepat Pertumbuhan Ekonomi Nasional Industri Retail

Kelangkaan Minyak Goreng, Pengamat Ekonomi: Sinyal Pemulihan Ekonomi

Menparekraf Ajak Masyarakat Sambut Tatanan Ekonomi Baru Pasca Pandemi

Transisi Pandemi ke Endemi, Pengamat Ekonomi: Kreatifitas Jadi Lokomotif

Wantimpres dan Pemkot Solo Bicarakan Pemulihan Ekonomi Industri Berbasis Budaya, Apa itu?

Berpotensi! Indonesia Diperkirakan Jadi Negara Ekonomi Nomor 4 di Dunia

Berita Lainnya