SOLO, solotrust.com- Banyak orang berpikir, stroke hanya menyerang orang tua. Akan tetapi pada faktanya, stroke kini bisa menyerang siapapun, termasuk remaja atau generasi muda. Demikian yang dikatakan oleh Kepala Klinik Geriatri RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, dr. Probosuseno.
"Stroke itu bisa segala umur. Tapi yang sering usia tua sebenarnya. Kalau muda itu bisa terjadi karena ada kelainan jalan darahnya atau bisa juga Aneurisma, penggelembungan pada satu dinding darah yang bisa pecah sewaktu-waktu," kata Probosuseno kepada Solotrust.com usai mengisi acara Seminar Farmasi Universitas Setia Budi di Hotel Red Chilies, Minggu (25/2/2018).
Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menambahkan, penggunaan obat-obat terlarang juga dapat menyebabkan anak muda terkena stroke. "Narkoba menyebabkan pembuluh darah cepat rusak. Penggunaan obat seperti ekstasi itu bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, lalu bisa pecah mendadak," jelasnya.
Risiko terkena stroke pun semakin bertambah apabila perokok dan memiliki tingkat stres yang tinggi. "Kalau anak mudanya, dia seorang smoker, obesitas, suka pakai narkoba, maka peluang terkenanya tinggi," tambah dokter yang telah memiliki seorang cucu ini.
Adapun gejalanya sama dengan orang yang terkena stroke di usia tua. Di antaranya senyum merot, sulit berbicara, sulit menelan, tangan dan kaki lemah, emosi berubah dan masih banyak lagi.
Stroke sendiri tidak sekedar menyebabkan anggota tubuh lumpuh, tapi juga bisa berujung pada kematian. Bahkan, dr. Probosuseno menyebutkan stroke sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia pada tahun 2014. Sebanyak 21,1 persen orang meninggal karena terkena stroke. (mia)
(wd)