KLATEN, solotrust.com - Bentrokan antarsuporter sepak bola antara PSS Sleman dengan PSIM Yogyakarta pada Sabtu (11/12/2021) lalu di jalan Bendo Gantungan-Bayat, tepatnya di Daguran, Kecamatan Klaten Selatan akhirnya menemui jalan damai.
Kedua kelompok suporter diketahui warga Klaten dan mereka kini telah sepakat tidak akan mengulangi tawuran.
"Setelah mediasi di Polres Klaten, kedua perwakilan menyatakan masalah tersebut selesai secara kekeluargaan. Proses hukum secara otomatis berhenti karena sudah ada kesepakatan kedua belah pihak," jelas KBO Reskrim Polres Klaten, Iptu Eko Pujianto kepada wartawan, Selasa (14/12/2021).
Kendati laporan kejadian sudah masuk Polres Klaten, namun karena kedua pihak memilih menyelesaikannya secara kekeluargaan, akhirnya dilakukan mediasi. Hasilnya kedua kelompok suporter sepakat berdamai.
”Kejadian ini berawal suporter PSIM menggelar acara di sebuah café yang berada di Desa Danguran. Tidak lama kemudian datanglah suporter lain dan akhirnya terjadi keributan," terang Iptu Eko Pujianto.
Diungkapkan, dalam bentrokan itu satu orang mengalami luka di bagian kelingking atas nama Rangga Aditya. Sementara dari pihak PSS Sleman sudah memberikan ganti rugi.
"Ada yang terluka satu orang, namun sudah ada ganti rugi, jadi tidak lagi ada permasalahan. Kedua pihak berjanji tidak mengulangi dan jika mengulang bersedia diproses hukum,” kata Iptu Eko Pujianto.
Sementara itu, perwakilan PSS Sleman, Awang Susanto, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Klaten karena telah menyebabkan ketidaknyamanan.
“Memang waktu itu kami sedang ada acara nobar (nonton bareng) di Ngupit PSS Sleman melawan Persela Lamongan, sedangkan teman-teman PSIM ada acara di Wedi. Informasi acara PSIM itu disebarkan ke WA (WhatsApp),” bebernya.
Di lain pihak, perwakilan suporter PSIM, Dwi Sigit Kurniawan juga langsung meminta maaf kepada masyarakat Klaten. Dia menyebut bentrokan terjadi karena ada kesalahpahaman.
“Satu hal yang jelas, itu karena ada miskomunikasi. Saya kebetulan juga tidak di TKP (tempat kejadian perkara. Kami setelah pulang mendengar adanya insiden tersebut," kata dia. (jaka)
(and_)