BOYOLALI, solotrust.com - Bandara Internasional Adi Soemarmo Boyolali mulai meningkatkan kewaspadaan kondisi darurat menjelang periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
Hal itu disampaikan General Manager Bandara Adi Soemarmo Yani Ajat Hermawan pada acara Table Top Exercise dan Modular Exercise di Kantor Administrasi PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo.
"Maksud diselenggarakannya Table Top Exercise dan Modular Exercise adalah sebagai panduan dan acuan dalam melaksanakan latihan darurat serta agar implementasi sistem penanggulangan keadaan darurat di Bandar udara lebih efektif dan efisien," ujar Yani Ajat, Selasa (14/12).
Yani mengungkapkan, kegiatan ini untuk memantapkan fungsi koordinasi, komunikasi dan komando Anggota Komite pada saat penanggulangan keadaan darurat di Bandar Udara.
Juga menguji Dokumen Airport Emergency Plan (AEP) dan Dokumen Airport Security Program (ASP) yang di dalamnya terdapat Airport Contingency Plan (ACP) yang berisikan prosedur penanganan, tugas tanggung jawab anggota komite dalam melakukan penanganan tindakan melawan hukum di bandara.
"Dalam kegiatan latihan ini diharapkan semua instansi yang terkait akan lebih meningkat pemahaman dan kemampuannya dalam menjalankan tugas serta tanggung jawab anggota komite bilamana terjadi kondisi darurat keselamatan maupun darurat keamanan di Bandar Udara," jelas Yani.
Kegiatan ini melibatkan Otoritas Bandara Wilayah III Surabaya, Lanud Adi Soemarmo, LPPNPI Kantor Cabang Adi Soemarmo, Brimob, Maskapai, Polsek Ngemplak, Danramil, Bea Cukai, Imigrasi, Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilayah Kerja Bandara Adi Soemarmo dan Perwakilan Ground Handling.
Latihan Table Top adalah jenis latihan simulasi strategi yang dilakukan di Ruangan untuk menguji kemampuan personel dalam mengambil keputusan sehubungan dengan kegiatan pertolongan dan pemadaman kebakaran yang mungkin dilakukan sebelum mencoba latihan.
Sedangkan Latihan Modular adalah bentuk latihan atau uji coba dokumen rencana penanggulangan keadaan darurat berdasarkan modul latihan yang telah ditentukan serta melibatkan sebagian dari anggota komite baik di Bandar udara atau sekitar Bandar Udara.
"Kegiatan Table Top dan Modular Exercise dilaksanakan dengan panduan narator dan alur komunikasi, koordinasi serta komando divisualisasikan menggunakan animasi digital," kata Yani.
Dengan memanfaatkan animasi digital serta dilengkapi dengan narasi, semua pihak yang terlibat memiliki gambaran tentang alur komunikasi, koordinasi, komando serta langkah yang perlu diambil pada saat terjadi keadaan darurat.
Terdapat dua skenario yang digunakan pada simulasi penanganan keadaan darurat ini.
Skenario pertama adalah keadaan darurat penerbangan siaga II di mana pesawat mengalami kerusakan salah satu mesin namun pesawat berhasil mendarat dengan aman dan selamat. Sedangkan skenario kedua adalah keadaan darurat keamanan penerbangan dengan adanya ancaman bom di Bandar Udara. (rum)
(zend)
