SOLO, solotrust.com – Divisi Jaringan Tim Advokasi Difabel Solo, Hermin Yuni Astuti turut merasakan pengalaman menaiki bus low deck yang diujicobakan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Selasa (11/01/2021). Pihaknya menilai bus yang diujicobakan mulai hari ini hingga 10 Februari 2022 mendatang sudah layak untuk digunakan masyarakat.
Kendati demikian, menurut Hermin Yuni Astuti, ada beberapa kekurangan dalam bus itu. Terlebih lantai bus belum rata sehingga masih cukup merepotkan kaum difabel pengguna kursi roda.
Ia juga memberi masukan perihal ruang di dalam bus yang dinilai masih sempit. Menurutnya, hal itu menyulitkan penumpang berkursi roda saat masuk dan keluar bus nantinya.
“80 persen bus ini sudah nyaman, sudah memenuhi kebutuhan kami teman-teman difabel. Kekurangannya sedikit untuk kursi roda, lantainya tadi kan belum rata. Kalau mau putar balik (kursi rodanya), tiga kursi yang berjejer di depan pintu itu harus dilipat, kalau nggak gitu agak repot. Ya karena putar balik (kursi rodanya) itu butuh ruang yang agak longgar,” jelas Hermin Yuni Astuti.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, kursi roda digunakan masyarakat difabel di Indonesia rata-rata berukuran besar. Sementara ruang disediakan di bus low deck yang diujicobakan itu belum cukup memadai bagi kursi roda berukuran besar.
“Kalau kursi roda yang agak kecil bisa langsung putar balik gitu, tapi kalau yang standar di Indonesia kan kebanyakan yang besar, jadi agak susah,” tutur Hermin Yuni Astuti.
Sementara itu, Manajer Engineering Adi Putro, Eko Widianto, selaku pihak yang memproduksi armada tersebut menanggapi baik masukan selama masa uji coba bus low deck. Ia mengatakan, masukan itu akan menjadi pertimbangan pihaknya untuk produksi ke depan.
“Kami juga berharap ada masukan selama masa uji coba ini untuk bisa ditindaklanjuti. Supaya kami untuk ke depan ini bisa lebih baik lagi dalam proses pembuatan,” ujar Eko Widianto.
Bus low deck monocoque dengan tinggi permukaan hanya 35 cm ini rencananya bakal diproduksi massal setelah masa uji coba selesai hingga 10 Februari mendatang,
Bus ini akan diujicobakan di koridor 1 Batik Solo Trans (BST) dengan jadwal layanan sama dengan BST. Bus tersebut berkapasitas 20 kursi penumpang dengan tambahan kapasitas lima penumpang berdiri. (dks)
(and_)