SOLO, solotrust.com - Program bulan diskon Solo Great Sale (SGS) 2018 telah berakhir. Kegiatan hasil kerjasama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surakarta dengan Pemkot Surakarta itu telah terselenggara selama sebulan penuh di Februari. Bahkan, program yang dirancang untuk mendongkrak perekonomian di saat low season periode Januari-Februari itu terbukti melebihi target yang ditetapkan.
Hal itu diungkapkan Ketua Kadin Surakarta, Gareng S Haryanto saat Penutupan SGS di Pendapi Gede Balaikota Surakarta, Rabu (28/2/2018) malam. Dirinya mengatakan bahwa nominal transaksi tahun ini sudah melebihi target yang ditetapkan yakni sebesar Rp 425 miliar.
"Transaksi target kita Rp 425 miliar. Ternyata sudah mencapai Rp 533 miliar. Ini berkat kerjasama dari semua tim," paparnya.
Sementara itu jumlah peserta SGS 2018 tercatat mencapai 5631 tenant (pelaku usaha) di Solo dan sekitarnya. Angka itu jauh lebih tinggi dari target peserta yang ditetapkan, yaitu 5000 tenant. Sedangkan jumlah customer pemegang kartu SGS mencapai 49.890 peserta dari target 40 ribu peserta.
"Pasar tradisional luar biasa animonya, banyak yang ikut. Kalau transaksi paling besar terjadi di sektor transportasi kereta api, kemudian maskapai, lalu pasar tradisional, dan mall," katanya.
Lebih lanjut, pihaknya bakal melakukan evaluasi terkait hal-hal yang masih kurang dalam perhelatan pesta belanja sebulan penuh itu. Sebelumnya, berbagai upaya telah dilakukan panitia dalam mempromosikan SGS hingga ke luar kota.
"Kita evaluasi mana yang kurang mana yang surplus. Yang jelas transaksi di pasar tradisional sudah diatas Rp 30 M. Ke depan kita akan melakukan penyisiran ke pasar dan mall, yang belum sadar kita sadarkan untuk partisipasinya." Jelas Gareng.
Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengaku puas dengan transaksi di SGS yang melebihi target. Ke depan, Wali Kota mengharapkan target yang dipatok panitia lebih tinggi daripada tahun ini. Mengingat beberapa destinasi baru bisa dimanfaatkan untuk mendongkrak perekonomian di Kota Bengawan.
"Kali Pepe tahun depan sudah jadi destinasi wisata baru. Jadi tahun depan mestinya lebih besar (target transaksinya)." Jelasnya. (vin)
(wd)