SOLO, solotrust.com - Pesatnya kemajuan teknologi ditandai Revolusi Industri 4.0, membuat industri pers dituntut cepat dan sensitif beradaptasi.
Hal itu diungkap Ketua Pelaksana Media Gathering Workshop Jurnalistik Hari Pers Nasional (HPN) 2022 sekaligus Kepala Monumen Pers Nasional Widodo Hastjaryo di Solo, Sabtu, 29 Januari 2022.
Teknologi komunikasi dan infrastruktur pendukungnya semakin baik, luas, dan terjangkau sehingga penggunaan internet makin masif. Akibatnya pola masyarakat dalam mengakses informasi dan cara media mengelolanya.
"Digitalisasi ini menciptakan iklim baru pola konsumsi dari media konvensional digital, mendorong perusahaan pers untuk menata ulang fokus, salah satunya beralih ke media digital," papar Widodo Hastjaryo.
Menurutnya, pola kerja wartawan juga berubah seiring dibutuhkannya keterampilan baru dalam mengisi industri media digital. Wartawan media cetak selama ini hanya menulis berita juga diminta harus bisa mengisi media digital.
"Workshop jurnalistik dengan tema Wartawan Bisa Apa di Era Digital? ini bermaksud untuk memperkaya wawasan dan keterampilan para insan pers, terutama yang muda dalam bidang jurnalistik dan literasi digital," terang Widodo Hastjaryo.
Sederet tokoh hadir menyampaikan materi terkait tema, di antaranya Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Usman Kansong, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Atal S Depari, Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Ismail Cawidu, dan moderator Ketua PWI Solo Anas Syahirul.
Widodo Hastjaryo menambahkan, Workshop Jurnalistik ini merupakan bagian dari rangkaian acara Festival Pers di Monumen Pers Nasional. Workshop Jurnalistik tidak hanya diadakan di Solo, namun juga di Yogyakarta, Jakarta, dan Kendari.
HPN merupakan hari untuk memperingati konferensi wartawan dari seluruh wilayah Indonesia kali pertama pascakemerdekaan pada 9 Februari 1946.
Konferensi wartawan digelar di gedung Monumen Pers Nasional yang dulu disebut Sociteit Mangkunegaran. Dari sinilah lahir serikat wartawan Indonesia, yakni PWI dan juga museum pers yang saat ini dikenal sebagai Monumen Pers Nasional. (rum)
(and_)
