Serba serbi

Momen Noe Letto Ngobrol Bareng Cak Nun, Singgung Pegangan Hidup

Serba serbi

25 Februari 2022 17:31 WIB

Kolase foto Cak Nun dan Noe (Dok. YouTube CakNun)

Solotrust.com  - Sabrang Mowo Damar Panuluh atau lebih akrab dipanggil Noe, vokalis grup Letto dikenal punya hobi membaca. Kegemarannya melahap berbagai buku bacaan diakui sang ayah, Emha Ainun Nadjib (Cak Nun).

Mengetahui anak pertamanya punya banyak wacana dari hobi membaca, Cak Nun mencoba mengorek jawaban tentang pegangan hidup yang bisa menyelamatkan, melancarkan, dan menyeimbangkan kehidupan manusia. Noe pun dengan lugas memberikan jawabannya.



"Kalau itu saya tidak bisa jawab karena menurut saya bagian dari hidup yang tidak seimbang, tidak lancar, itu ada satu lingkaran yang lebih besar, yakni menumbuhkan. Menurutku kewajiban yang utama dari manusia ialah tumbuh dewasa terus melalui ketidaklancaran, kesulitan, dan kebingungan, itu wajar," jawab Noe seperti dilansir solotrust.com  dari akun YouTube CakNun, Jumat (25/02/2022).

"Itu merupakan variabel transformasi pertumbuhan."

"Menurutku yang saya pahami adalah bagaimana kita jujur dan konsisten dengan apa yang kita ketahui saat ini dan berani bertransformasi karena apa yang kita anggap benar, kita anggap salah itu bergerak terus karena kita juga bertumbuh," papar dia.

Noe memercayai Tuhan begitu adil dan menyayangi umatnya.

"Saya melihat yang fundamental universal diberikan oleh Tuhan kepada manusia, yakni satu waktu, kedua limitasi. Nah, saya merasa yang diberikan Tuhan sedikit itu yang diukur tanggung jawab kita adalah yang sedikit diberikan kepada kita," terangnya.

"Jadi kita tidak bertanggung jawab terhadap ilmu secara keseluruhan, hanya bertanggung jawab kepada ilmu yang diberikan kepada kita," simpul Cak Nun.

Dalam kesempatan podcast bersama anaknya, budayawan yang juga dikenal sebagai tokoh intelektual Muslim itu menjabarkan tentang persoalan arti takwa menurut dirinya.

"Takwa itu adalah keadaan yang terus menerus standby, peka, terus-menerus tentang seluruhnya dari hadirnya Allah hingga isi alam semesta. Jadi takwa adalah mesin kewaspadaan yang terus-menerus dalam diri manusia, maka kalau di Jawa namanya eling lan waspada (ingat dan waspada-red)," terang Cak Nun.

"Anda tidak akan waspada kalau tidak eling. Anda tidak eling, maka Anda tidak waspada. Karena anda waspada Anda ingat, karena Anda bertakwa, maka Anda berzikir. Karena Anda berzikir, Anda bertakwa," tambahnya.

Noe pun mengatakan menuju Tuhan tidak balapan.

"Menuju Tuhan itu sebuah proyeksi yang harus dinikmati dengan waspada. Semakin kamu waspada, maka akan semakin efektif menuju ke sana (Tuhan) tanpa kehilangan kenikmatan hidup juga" jelas dia.

Pria 42 tahun menganalogikan hidup layaknya bermain musik. Terkadang ada reffrain, tak jarang pula harus berhenti sesaat, dan ada kesetiaan menjalankan harmoni di dalamnya sehingga bisa dinikmati setiap prosesnya. (dd)

(and_)