BOYOLALI, solotrust.com - Bibir jembatan penghubung Desa Jelek dan Karang Kidul, Kecamatan Mojosongo, Boyolali ambrol setelah wilayah setempat diguyur hujan deras sejak Jumat hingga Minggu (25-27/02/2022) siang.
Alhasil, jalur antardesa tersebut kini ditutup. Warga setempat pun terpaksa harus memutar lewat jalan lain sekira dua kilometer lebih untuk menuju Desa Jelek maupun Desa Karang Kidul.
Menurut keterangan warga setempat, Muhammad Kanan (41), bibir jembatan ambrol lantaran wilayah Desa Karang Kidul diguyur hujan sejak Jumat (25/02/2022) siang lalu.
“Sebelum ambrol, di sini itu hujan lebat sejak Jumat lalu setelah diguyur hujan,” katanya, saat ditemui solotrust.com, Senin (28/02/2022).
Muhammad Kanan mengungkapkan, sebelum ambrol, bibir jembatan sudah mengalami retak dan membahayakan warga yang melintas.
“Bibir jembatan itu sudah mengalami retak-retak. Kami juga khawatir kalau setiap melintas jalur ini, apalagi kalau pas kondisi hujan lebat,” ucapnya.
Bibir jembatan memiliki kedalaman sekira 15 meter dan lebar tiga hingga empat meter. Adapun posisinya berada di sebelah Selatan jembatan.
“Sebenarnya kalau ini meskipun kecil, tapi ini merupakan jalur alternatif menuju Kota Boyolali. Kalau pagi atau sore banyak yang melintas di sini,” kata Muhammad Kanan.
Jalur desa itu, selain merupakan jalan alternatif warga setempat menuju Kota Boyolali juga sebagai akses petani untuk pergi ke persawahan.
“Ini jalur pertanian antara warga Desa Jelek dan Karang Kidul. Kalau ke sawah ya lewat sini,” jelas dia.
Semenjak jalur tersebut ambrol, warga yang ingin menuju ke Boyolali harus memutar sejauh dua kilometer lebih.
“Jalur ini ditutup sementara menunggu perbaikan, tapi warga yang biasa melintas di jalur ini harus membelokkan arah menuju jalur lain sejauh dua kilometer lebih,” kata Muhammad Kanan.
Warga setempat masih bisa bersyukur sebab peristiwa ambrolnya bibir jembatan tidak sampai memakan korban jiwa.
“Warga di sini bersyukur sekali karena tidak sampai menelan korban jiwa sebab jembatan itu sudah retak-retak. Selain itu memang para petani dan warga banyak yang melintas di sini,” pungkasnya. (jaka)
(and_)