KARANGANYAR, solotrust.com- Penanaman pohon Bodhi, pohon Kalpataru dan Pohon Kuntobimo di taman Watugambir desa Karang Kabupaten Karanganyar dilakukan oleh Aktor Senior Slamet Raharjo Jarot, Sugeng Nugroho mewakili Rektor ISI Surakarta dan Titis Sri Jawoto mewakili Bupati Karanganyar, Kamis (24/2/2022).
Penanaman pohon ini berkaitan dengan kesepakatan pengembangan kerjasama Laboratorium Sosial Perfilman, sebagai penguat Rintisan Desa Wisata Perfilman, antara ISI Surakarta dan Desa Karang pada tahun 2021, sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara ISI Surakarta dengan Pemerintah Kabupaten Karanganyar dalam hal pengembangan Seni Budaya di Kabupaten Karanganyar.
Bentuk kegiatan yang telah terinisiasi dalam kerjasama tersebut adalah dilaksanakannya kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka lapangan membangun Desa, dimana 24 mahasiswa dari ISI Surakarta selama 5 bulan berkegiatan di Desa Karang, memproduksi Film bersama masyarakat dan melaksanakan kegiatan perfilman berupa Festival Film, yaitu Karang Film Festival pada 19 November 2021, bertepatan dengan hari jadi Karanganyar ke 104. Kegiatan tersebut dibuka oleh Bupati Karanganyar, Juliyatmono dan ditutup oleh Slamet Raharjo Jarot.
Watugambir merupakan wahana wisata tematik perfilman milik pemerintah Desa Karang, yang dipersiapkan sebagai ikon dari Desa Wisata Perfilman. Saat ini di Watugambir telah terdapat danau buatan yang dilengkapi dengan wahana river tubing, sebuah limasan untuk pertemuan, lapangan sebagai campingground, serta outdoor cinema teater berkapasitas 1.000 orang. Dalam waktu dekat, terang Dwi Purwoto selaku kepala Desa, akan dibangun dua joglo untuk kegiatan workshop, serta pengembangan beberapa uunit homestay untuk pelatihan.
Pohon Bodhi yang ditanam oleh Rektor ISI Surakarta, melambangkan perlindungan, sakral, dan simbul religius, simbol keberagaman, dan dlm lingkungan termasuk jenis pohon yang memiliki daya resap tinggi terhadap gas carbon, untuk diubah menjadi oksigen. Pohon kalpataru yang ditanam oleh Aktor Senior Slamet Raharjo Jarot melambangkan kehidupan bagi semua makhluk, semangat untuk bersatu, pohon yang memberikan harapan kehidupan. Sementara itu Pohon Kuntobimo yang ditanam oleh Bupati Karanganyar melambangkan simbul kekuatan prinsip untuk mencapai tujuan mulia, pohon Kunto Bimo banyak memberikan manfaat sebagai obat herbal.
“Penanaman ketiga pohon tersebut dapat menjadi simbol kesatuan antara Pemerintah, Akademisi dan Profesional Perfilman dalam menghidupi desa dan menghidupi Perfilman Indonesia.” kata Sugeng Nugroho.
Sedangkan Slamet Raharjo menyampaikan harapannya, bahwa penanaman tiga pohon ini bisa menjadikan Watugambir, seperti halnya desertasi purna tokoh pendidikan ki Hajar Dewantara, menjadi Tamansarinya pengetahuan, dalam hal ini pengetahuan perfilman bagi masyarakat dan juga akademisi.
Sementara itu Titis Sri Jawoto mengungkapkan, Watugambir ini dikembangkan sebagai ruang edukasi perfilman, agar konten-konten lokal dapat terangkat, karena potensi konten sangat melimpah di Karanganyar. (adv)
(wd)
