SOLO, solotrust.com – Jumenengan Dalem Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara (MN) X di Pura Mangkunegaran, Kota Solo, pada Sabtu (12/3), turut dihadiri raja-raja serta kerabat Dinasti Mataram Islam di Jogja maupun Solo.

Diantaranya adik Raja Kasunanan Solo (PB XIII) atau anak PB XII, Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Benawa yang datang menggunakan pakaian adat Jawa dengan emblem bergambar PB XII di dada kirinya.

Kepada wartawan, KGPH Benawa mengisahkan sinergi Kasunanan Solo dengan Praja Mangkunegaran di masa-masa kemerdekaan Republik Indonesia, di antaranya saat bersama-sama dalam berbagai delegasi, salah satunya diplomasi antara RI dengan Belanda.

Selain itu, ia juga mengenang pembicaraan-pembicaraan dengan tokoh bangsa Ir. Soekarno, serta dengan Adipati Mangkunegaran kala itu, MN VIII.

 “Dulu, waktu bapak saja Mangkunegara yang ke-VIII, itu sangat baik, bahkan sampai urusan republik yang ada di Belanda itu berangkat Mangkunegara yang VIII,” terangnya.

“Saya dikasih tau banyak sama bapak saya, pembicaraan-pembicaraan beliau dengan Bung Karno, dengan Pemerintahan Belanda, Mangkunegara yang ke VIII,” tuturnya.

Namun, ia enggan menceritakan lebih detail, KGPH Benawa hanya berharap hubungan baik ayahnya PB XII dengan MN VIII dulu, dapat diteruskan raja-raja sesama Dinasti Mataram, terutama untuk dua Dinasti Mataram di Kota Solo; Kasunanan Solo dengan Praja Mangkunegaran.

“Kasunanan Solo dengan Mangkunegaran bersinergi, tergantung nanti personil atau priyayi-priyayinya yang jumeneng itu, nanti bisa menjalin hubungan yang baik,” harapnya.

“Lain kali diceritakan. Belum bisa saya ceritakan di sini,” imbuhnya. (dks)

(zend)