Ekonomi & Bisnis

Walau Panas Terik Matahari, Operasi Migor Masih jadi Pilihan Masyarakat Dapatkan Migor Murah

Ekonomi & Bisnis

15 Maret 2022 11:10 WIB

Antrean operasi minyak goreng (migor) di Pucang Sawit, Jebres, Solo. Senin (11/3). (Foto: Dok. Solotrust.com/rich)

SOLO, solotrust.com – Pemerintah dan pihak-pihak terkait gencar mengadakan operasi minyak goreng (migor) di sejumlah titik dalam usaha menyediakan migor murah sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang masih langka di pasaran.

Salah satunya operasi 600 liter migor bagi 300 pembeli yang diadakan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pergudangan dan Aneka Usaha (PAU) Pedaringan di Pasar Rakyat Tanggul, Kampung Sewu, Jebres, Solo pada Senin (14/3) pagi kemarin.



Operasi ini disambut antusias oleh warga, kendati mereka harus rela mengantre berjam-jam demi mendapatkan migor murah.

Salah satunya warga Mojosongo, Ina. Wanita yang sehari-hari mengaku berjualan gorengan ini, mengikuti operasi minyak demi  dagangannya tetap berjalan, alias ia tidak berani menaikan harga jika menyetok minyak di luar HET.

Ina bahkan mengungkapkan sudah mengikuti operasi minyak semacam ini sebanyak lima kali. Pada kesempatan kali ini, Ina mengantre sejak pukul 08.00 WIB, kendati acara operasi migor baru dimulai pukul 10.30 WIB.

“Banyak, lima kali ini (ikut operasi migor),” katanya.

“Antre dari Jam 8 kita kan jualan gorengan. Kan kalo harga dinaikan nggak laku,” imbuh Ina.

Sementara itu, pembeli lain asal Mojosongo, Wahyuningsih yang membeli minyak untuk kebutuhan rumah tangga mengaku mengantre selama 1,5 jam sebelum acara, atau dari pukul 09.00 WIB. Hal itu dilakukan lantaran Wahyuningsih kesusahan mendapat minyak goreng di pasaran.

“Langka itu terus nggak ada, harus hunting gini,” terangnya.

“Buat goreng-goreng tempe, tahu. Paling sebulan, dua minggu,” lanjut Wahyuningsih.

Ina dan Wahyuningsih adalah dua pembeli dari ratusan pembeli yang beruntung mendapat migor murah dari operasi. Selama pantauan Solotrust.com di lapangan, beberapa pembeli mesti gigit jari lantaran tidak mendapatkan migor murah pada operasi kali ini.

Pada operasi migor kali ini, pihak pasar mengambil inisiatif mengantrekan pembeli ke dalam pasar, menyusul banyaknya antrean jauh sebelum acara dimulai.

“Ini antrean dari jam 08.00, saya masukan dulu kasian di luar panas,” kata Giarso Satpam Pasar Rakyat Tanggul.

Tak kalah ekstrem dari Ina, Wahyuningsih, dan pembeli lain di Pasar Rakyat Tanggul Senin (14/3), diberitakan Solotrust.com sebelumnya pada Jumat (11/3), masyarakat juga mesti mengeluarkan usaha ekstra demi mendapat minyak murah pada operasi 500 liter migor yang diadakan Perumda PAU Pedaringan di Pucang Sawit, Jebres, Solo.

Pengantre operasi migor di Pucang Sawit bahkan harus rela berpanas-panasan,  hingga harus meninggalkan sandal sebagai tanda antrean karena tak kuat menahan terik matahari ketika mengantre.

Dan serupa dengan operasi di Pasar Rakyat Tanggul Senin (14/3) kemarin, operasi migor Jumat (11/3) lalu di Pucang Sawit mesti diwarnai rasa kecewa sejumlah calon pembeli yang pulang dengan tangan hampa.  Beruntung, dari dua operasi migor itu, tak terjadi kericuhan berarti. (dks)

(zend)