Hard News

Warga Kecamatan Jebres Antusias Ikuti Operasi Pasar Minyak Goreng sesuai HET

Jateng & DIY

23 Februari 2022 14:55 WIB

Antrean Operasi Pasar minyak goreng premium dengan harga eceran tertinggi (HET) di Shelter PKL, Taman Jaya Wijaya, Mojosongo, Jebres, Solo. Rabu (23/2) pagi. (Foto: Dok. Solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Masyarakat Kecamatan Jebres antusias mengikuti operasi minyak goreng dengan harga eceran tertinggi (HET) yang diadakan Bulog bersama dengan Dinas Perdagangan (Disdag) Solo yang diadakan di Shelter PKL Taman Jaya Wijaya Mojosongo, Jebres, Solo pada Rabu (23/2) pagi.

Masyarakat nampak antusias mengikuti operasi pasar kali ini. Dari pantauan Solotrust.com, lokasi operasi pasar minyak goreng mulai dipadati warga sekitar pukul 9.00 pagi. Kendati antrean nampak mengular, tetapi warga tetap tertib, tidak berdesakan.



Salah satu warga Mojosongo yang turut mengantre, Widiyastuti, mengatakan senang dengan adanya operasi pasar kali ini. Ia mengaku sebelumnya hampir tidak pernah mendapatkan minyak goreng kemasan premium dengan harga normal Rp14 ribu. Sementara ia biasannya mendapatkan minyak serupa di kisaran Rp.18 ribu.

“Aku belum pernah kok (dapat minyak sesuai HET), biasanya di warung-warung  itu sampai 18 ribu yang kemasan (premium),” katanya.

Widiyastuti mengantre sekitar 15 menit untuk mendapatkan 2 liter minyak kemasan premium yang rencananya akan ia gunakan untuk kebutuhan rumah tangganya sekitar 2 minggu ke depan. Selanjutnya, ia berharap bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga normal dengan mudah.

“Ya, kalau bisa nggak usah diantre-antre gini, ada di mana-mana gitu, kan, seneng, to,” tandasnya.

Sama seperti Widyastuti, pengantre lain asal Mojosongo, Siti Mulyati juga merasa senang dengan operasi pasar tersebut. Siti mengaku, biasanya ia mendapatkan minyak kemasan premium di harga Rp18 ribu.

“Ya terbantu, kalau beli kan Rp18 ribu, dulu Rp20 ribu tapi terus Rp18 ribu aja, Ini 14 ribu. Ada selisih empat ribu,” kata Siti.

Terlebih, Siti memiliki usaha dagangan gorengan dan timus yang dalam sehari, ia mesti mengolah sekitar 10 kg dagangannya.  Pada operasi pasar ini Siti membeli dua minyak kemasan premium.

“Dagang, setiap hari. Saya buat timus, gorengan. Saya sehari telo (ubi) 10 kg, saya setorin ke wedangan-wedangan,” terangnya.

Setelah mengikui operasi pasar di Taman Jaya Wijaya, Siti berharap harga minyak goreng di pasaran kembali stabil.

“Ya turun, seperti dulu Rp13 ribu,” harapnya.

“Susah, ya pas-pasan, nggak ada untungnya,” pungkas Siti.

Pada operasi kali ini, sekitar 2.400 kemasan premium yang dijual Bulog bersama Disdag Solo. Selain di Shelter PKL Taman Jaya Wijaya Mojosongo, Jebres, untuk selanjutnya, operasi pasar juga akan diadakan rutin masing-masing di 4 kecamatan lain di Kota Solo, di antaranya: Banjarsari, Laweyan, Serengan dan Pasar Kliwon. (dks)

(zend)