SOLO, solotrust.com – Menanti 2 tahun pamemi Covid-19, masyarakat tumpah-ruah melepas kerinduan untuk mendapatkan Bubur Samin di Masjid Darussalam Jayengan, Serengan, Solo, Minggu (3/4) sore.
Dari pantauan Solotrust.com, masyarakat mulai memadati lokasi sebelum acara pembagian pada siang hari, sementara acara pembagian baru dimuali pukul 16.00 WIB. Mengatasi hal itu, pihak masjid juga membatasi antrean menjadi beberapa kloter.
Salah satu masyarakat yang ikut mengantre, Nuning Nurhianti, mengaku datang jauh-jauh dari Wonogiri. Menurut penuturannya, ia sudah bertahun-tahun menyambangi Masjid Darussalam untuk mendapatkan bubur tersebut.
“Saya sudah ke sini sekitar 7 tahun, saya taunya dari koran, saya ke sini penasaran bubur samin itu apa. Setelah merasakan jujur setiap tahunnya saya kangen,” katanya Minggu (3/4).
Tradisi pembagian Bubur Samin di Masjid Darussalam Jayengan sendiri sudah berlangsung bertahun-tahun sejak 1985 silam. Namun, 2 tahun terakhir atau sejak 2020, tradisi pembagian ini sempat terhenti lantaran Covid-19.
Nuning mengaku senang dengan kabar kembali diadakannya tradisi berbagi bubur. Selama dua tahun tersebut, ia menuturkan sempat mendatangi Masjid Darussalam, dan selalu mendapatkan hasil nihil lantaran ditiadakan.
“Pokoknya saya merasa kangen kalau nggak ke sini, ra ketang satu bulan hanya sekali saya pasti ke sini. (2 tahun) Ngarep-ngarep (Berharap-red), saya pernah ke sini, nggak ada,” terang Nuning.
Sama dengan Nuning, pengantre lain asal Tipes, Solo, Siti Umaya juga mengungkapkan kerinduannya. Maya, sapaan akrabnya, mengaku kangen dengan rasa Bubur Samin yang memiliki bahan kaya rempah.
Selain terbuat dari beras, dan rempah-rempah, Bubur Samin juga ditambahi bahan-bahan lain seperti sayuran, tetelan daging, serta minyak samin.
“Setiap puasa saya ke sini, tapi baru setelah dua tahun baru ada lagi kan. (Sekarang) Senang sih, udah kangen, “ katanya.
“Rempahnya lebih kerasa, untuk malam masih enak sih,” imbuhnya.
Pada Ramadan kali ini, Ketua Panitia Pembagian Bubur Samin, Noor Cholish mengatakan, pihak masjid menyediakan sebanyak 35-40 kg beras, yang nantinya jumlah akan menyesuasikan dengan kondisi dan animo masyarakat.
“Dibuat selama bulan Ramadan sejak hari ini sampai terakhir bulan Ramadan, kalau yang dulu sebelum pandemi kita 40-45 kg, kalau ini 35-40 kg, sekaligus melihat situasi dan kondisi, animo masyarakatnya,” terangnya.
35-40 kg beras itu bakal menjadi 1.300 porsi bubur, yang 1 ribu di antaranya akan dibagikan kepada masyarakat sekitar pukul 16.00 WIB setiap harinya selama Ramadan. Sedangkan sisanya, bakal dijadikan takjil masjid di jam berbuka. (dks)
(zend)